TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Aliansi Sopir Angkutan Sintang (ASAS) Kabupaten Sintang, merasa kecewa dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang. Alasannya, pihak wakil rakyat dianggap tidak menyampaikan hasil pertemuan dengan Pertamina perihal tuntutan para sopir saat audiensi pada 5 September lalu.
"Ke DPRD kita merasa dibohongi, makanya kita kecewa dengan pak ketua. Saya chat beliau berkali-kali selalu ada alasan. Hasilnya (rapat DPRD dengan Pertamina) ndak disampaikan ke kita," kata Ketua ASAS Dedi Suripto, Selasa 20 Desember 2022.
"Kata pihak Pertamina sebenarnya sudah ada kesepakatan dengan pihak DPRD tapi kok tidak disampaikan ke ASAS. Jadi pihak pertamina minta anggota ASAS ini dapat periortas. Karena asas ini kan menungi semua sopir angkutan."
Oleh sebab itu, ASAS kembali menggelar aksi demo lanjutan di Depot Pertamina Sintang.
"DPRD tidak ada tindak lanjut. Saya sempat sempat bicara dengan dengan salah satu pengawas pertamina di Sintang, beliau juga terkejut setelah kami aksi di DPRD, ada pertemuan lanjutan antara DPRD dengan pihak pertaminan, tapi kita tidak dikasih tau hasilnya. Itu kesalahan mereka. Seharusnya pada saat rapat, kita juga dilibatkan untuk mendengarkan aspirasi kita. Bukan menentukan kebijakan sendiri. Itu salah," tegasnya.
• Sikapi Kelangkaan dan Penyimpangan BBM Bersubsidi, Aliansi Sopir Angkutan Sintang Demo ke Pertamina
Aksi demo lanjutan di Depot Pertamina Jalan MT Haryono lantaran para sopir angkutan merasa kesulitan memperoleh solar di SPBU. Selain itu, mereka juga menyebut telah terjadi penyelewengan dalam penyaluran BBM.
"Hari ini aksi lanjutan, ternyata memang di sintang masih banyak hampir semua SPBU kita temukan banyak sekali penyelewengan, SPBU nakal kerjasama dengan pengantri. Banyak oknum aparat ada yang membekingi. Itu sudah luar biasa. Kemana kita mengadu. Kami akan surati Komisi 7, pertamina Balikpapan dan pak Ahok juga. Kalau penegak hukum tegas sikat habis, ndak bakalan SPBU berani nakal. Ini ada sebab akibat," tegas Dedi.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News