Sikapi Kelangkaan dan Penyimpangan BBM Bersubsidi, Aliansi Sopir Angkutan Sintang Demo ke Pertamina

Mereka menuntut pembagian BBM bersubsidi secara proporsional. Para sopir menilai saat ini SPBU memperioritaskan pengantri daripada truk ekspedisi.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Tribunpontianak/Agus Pujianto
Aliansi Sopir Angkutan Sintang (ASAS) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, melakukan aksi damai di PT Pertamina Fuel Terminal Sintang, Jalan MT Haryono, Selasa 20 Desember 2022. Aksi demo ini menyikapi kelangkaan dan dugaan penyimpangan BBM bersubsidi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Aliansi Sopir Angkutan Sintang (ASAS) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, melakukan aksi damai di PT Pertamina Fuel Terminal Sintang, Jalan MT Haryono, Selasa 20 Desember 2022. Aksi demo ini menyikapi kelangkaan dan dugaan penyimpangan BBM bersubsidi.

Mereka menuntut pembagian BBM bersubsidi secara proporsional. Para sopir menilai saat ini SPBU memperioritaskan pengantri daripada truk ekspedisi.

"Kami menuntut hak kami, karena di sni luar biasa antrean minyak. Depot pertamina di Sintang tapi minyak langka," kata Darno, koordinator lapangan.

Para sopir angkutan merasa kesulitan memperoleh solar di SPBU. Bahkan, ketika ikut mengantri dalam sehari belum tentu dapat minyak.

"Kami selama ini dapat solar dari eceran, kalau pun di SPBU ada jatah. Kita mau dapat 30 liter 60 liter sulit. Baru dapat 3-4 hari itu di SPBU. Kalau di SPBU ndak langsung dapat. Ada yang dijatah. Ada dugaan permainan. Ada oknum. Kita hanya menonton seperti ajak kecil saja," ungkap Darno.

Yosepha Minta 72 Kades di Sintang yang Baru Dilantik Segera Susun RPJMD dan APBDes 2023

Jadwal Perayaan Misa Natal dan Tahun Baru 2023 Paroki Katedral Kristus Raja Sintang

Menurut Darno seharusnya sopir truk angkutan mendapatkan perioritas memperoleh BBM jenis solar di SPBU. Namun yang terjadi malah sebaliknya. SPBU dituding terkesan menginstimewakan para pengantri.

"Padahal mata rantai ekonomi itu lebih banyak sopir angkutan, bawa sembako, dan lain sebagainya. Ini memerlukan BBM," tegasnya.

Para sopir yang mengantri Solar di SPBU merasa disepelekan. Pihak SPBU kata Darno terkesan mendahulukan para pengantri.

"Kita minta pihak pertamina pengawas SPBU bertindak tegas dan adil, jangan sampai mereka menutup mata. Kami berhak mendapatkan subsidi. Semoga aspirasi kami sampai ke pak Ahok. Kami tidak meminta lebih, kami hanya mint adil saja. Selama ini mobil pengantri jadi kendala. Kita tidak mau ribut di SPBU kita ikuti aturan. Karena pengantri ini katanya ada bekingan. Banyak pengantri, mereka nginap di SPBU," ujar Darno. 

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved