Duduk Perkara Kasus Salah Tilang Elektronik yang Jadi Titik Lemah Sistem E-TLE

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Sistem E-TLE dengan kamera pengintai - Duduk Perkara Kasus Salah Tilang Elektronik yang Jadi Titik Lemah Sistem E-TLE.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Duduk perkara kasus salah tilang elektronik yang dialami seorang warga hingga muncul kelemahan dari penerapan sistem E-TLE.

Hal itu bermula dari pengakuan seorang warga Jakarta Selatan bernama Egir Rivki, yang diduga menjadi korban salah tilang kamera E-TLE.

Awalnya ia mendapatkan surat konfirmasi tilang dari Kepolisian, padahal dia merasa tidak melanggar Lalu Lintas seperti yang disangkakan.

Rivki menjelaskan, kejadian salah tilang bermula saat keluarganya menerima kiriman surat dari kepolisian yang dikirim jasa pengiriman pada Rabu 9 November 2022.

Dapat Konfirmasi Denda Tilang elektronik, Ini Cara Mudah Pembayarannya

Setelah diperiksa, surat itu ternyata berisi blanko konfirmasi tilang elektronik.

"Saya dapat surat konfirmasi tilangnya kemarin, 9 November 2022. Yang buka keluarga saya, kaget dong kok tiba-tiba dapat surat tilang," ujar Rivki pada Kamis 10 November 2022 pagi.

Pihak keluarga langsung menghubungi Rivki, guna memberitahukan isi surat tersebut. Ketika mendengar informasi itu, Rivki pun kaget karena dia diduga telah melanggar lalu lintas pada 3 November 2022.

Padahal, lanjut Rizki, pada hari pelanggaran terhadap, dia dan keluarganya tidak sedang berkendara. Terlebih waktu pelanggaran yang tercantum dalam surat terjadi pada Kamis dini hari.

"Pelanggarannya tanggal 3 November 2022 pukul 03.00 WIB dini hari di kawasan Senayan. Padahal saat itu mobil kami ada di rumah. Saya juga di rumah," kata Rivki.

"Cuma memang saya tidak bisa menunjukkan bukti posisi mobil saat itu, karena kan rumah saya enggak ada CCTV," sambungnya.

Dalam surat konfirmasi tilang elektronik yang didapatkan Rivki, terdapat foto mobil merek Daihatsu Sirion berwarna hitam hasil jepretan kamera E-TLE.

Di dalamnya, pengemudi mobil tersebut terlihat tidak menggunakan sabuk pengaman atau safety belt saat berkendara.

"Cuma ada yang aneh, pelatnya memang sama dengan mobil saya. Tapi ini mobilnya beda, cuma memang sama-sama Sirion. Mobil saya berwarna abu-abu silver, sedangkan mobil yang ditilang berwarna hitam," tutur Rivki.

Perbedaan lain juga terlihat di bagian eksterior mobil dalam foto hasil jepretan kamera E-TLE di kawasan Senayan itu.

Terdapat beberapa sparepart mobil yang jelas tidak digunakan Rivki di kendaraan pribadinya.

Halaman
123

Berita Terkini