Harga LPG Non Subsidi Alami Kenaikan, Masyarakat Banyak yang Tidak Mengetahui

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tabung Elpiji Non Subsid yang dijual di agen gas elpiji, Kamis 3 Maret 2022.

Kenaikan harga Elpiji 5,5 kg, dan 12 kg juga dikeluhkan sejumpah pedagang. Kenaikan harga yang cukup signifikan berdampak pada penjualan produk Elpiji yang mereka jual.

Satu di antara pemilik toko kelontong di Jl Serdam, Fredy mengungkapkan, kenaikan harga Elpiji nonsubsidi 12 Kg sudah terjadi sejak Desember 2021 Harga naik belasan ribu per tabung.

“Naiknya itu sudah dari akhir tahun lalu, Desember. Dari yang semula harganya Rp 165 ribu, naik ke Rp 180 ribu untuk gas Elpiji nonsubsidi yang 12 Kg,” jelasnya.

Mulai Minggu 27 Februari 202 kemarin, diungkapkan, gas jenis yang sama kembali naik di angka Rp 210 ribu per tabung. “Baru semalam naik lagi,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, kenaikan harga Elpiji nonsubsidi mempengaruhi penjualannya. Ia juga mengakui saat ini warga lebih memilih untuk membeli Elpiji tabung melon 3 Kg bersubsidi.

“Pengaruh lah (penjualan), dari awal tahun kemarin jadi sepi yang beli. Saya memang hanya menjual gas yang 12 Kg. Orang-orang kan pasti pilih yang hijau,” katanya.

Sementara itu, pemilik toko kelontong di Jl Putri Dara Nante, Kota Pontianak, Kim mengakui, ada kenaikan harga Elpiji nonsubsidi. “Memang naik harganya, untuk yang 5,5 Kg itu naik menjadi Rp 98 ribu, hampir seratus ribu,” ungkapnya.

Ia menambahkan, harga gas Elpiji nonsubsidi 5,5 Kg sebelumnya Rp 65 ribu per tabung “Harga awalnnya itu Rp 65 ribu, sekarang naik hampir seratus ribu, apalagi yang 12 kg, naiknya sampai Rp 200 ribu,” ucapnya.

Kim mengatakan, belum ada pengaruh terhadap penjualannya. Tapi, ia mengakui penjualan Elpiji subsidi 3 Kg memang cepat.

“Kalau untuk sekarang belum ada terasa, masih seperti kemarin penjualannya. Namun memang, kalau untuk yang 3 Kg, memang cukup laku,” ungkapnya.

Gas LPG 5,5 Kg di Sekadau Naik Jadi 110 Ribu Pertabung

Penjelasan Pertamina

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Irto Ginting, menjelaskan penyesuaian harga gas nonsubsidi dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Pihaknya juga masih memantau lebih lanjut terkait perkembangan konflik antara Rusia dan Ukraina terhadap harga gas. "Kita masih monitor dampak dari perang Rusia-Ukraina terhadap CPA," kata Irto kepada Kompas.com, Minggu 27 Februari 2022 kemarin.

Di sisi lain, kata Irto, harga CPA sudah tinggi sebelum konflik memanas pada Kamis 24 Februari 2022 lalu. Tercatat saat ini, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 dollar AS/metrik ton.

"Harga CPA memang masih tinggi di 775. Naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,” beber Irto.

Kenaikan harga berbeda-beda di beberapa tempat untuk gas elpiji 5,5 kilogram maupun 12 kilogram. Di Kalbar, harga Elpiji nonsubsidi mencapai Rp 94 ribu untuk tabung Bright Gas 5,5 Kg, dan Rp 197 ribu untuk tabung Bright Gas 12 Kg.

Berita Terkini