TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Aliansi Mahasiswa Sambas Bersatu melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Sambas.
Aksi itu berisi tuntutan evaluasi satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sambas, Selasa 14 Juni 2022.
Koordinator Aliansi Mahasiswa Sambas Bersatu Muhammad Rifa'ie mengatakan aksi didasari atas jamaknya permasalahan yang perlu dievaluasi dalam kinerja 1 tahun kepemimpinan Satono-Fahrur Rofi .
"Aksi ini juga merupakan bentuk dari keprihatinan mahasiswa Kabupaten Sambas melihat keamburadulan APBD pada Tahun 2022," jelasnya.
• Aliansi Mahasiswa Sambas Gelar Aksi Demo di Kantor Bupati Sambas
Muhammad Rifa'ie menjelaskan problematik yang terjadi diantaranya banyak ketimpangan terjadi di APBD tahun 2022. Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003 fungsi APBD diantaranya adalah fungsi perencanaan, alokasi, distribusi, stabilisasi.
"Namun nyatanya APBD seharusnya memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian, masih belum menyentuh secara langsung masyarakat," ungkapnya.
Dia menyebutkan, realisasi APBD tahun 2022 masih banyak ketidakjelasan, sebagai contoh terletak pada belanja barang dan jasa yang kurang memberikan kesejahteraan untuk masyarakat.
"Kemudian ada sembilan program unggulan Satono-Rofi, program bentuk iman, pengembangan OVOP, Rusimah, Sipindu, Pasminumas, e-Goverment, Pelayanan Diktan, Pemuda Siap Kerja, Green Growth," katanya.
Sembilan program tersebut, kata dia belum ada progres yang tampak jelas dirasakan oleh masyarakat dan publik. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News