Namun memaparkan detail kegiatan selama penelitian dilakukan.
Kemudian strukturnya akan mirip dengan laporan hasil penelitian.
Dimana ada bab tertentu yang berisi landasan teori, sehingga perlu mencari referensi untuk menguatkan topik penelitian yang dipilih.
Membuat kerangka proposal membantu peneliti mencari bahan atau referensi tersebut.
Mereka memiliki waktu yang cukup untuk mencari referensi sebanyak mungkin.
Kemudian menuangkan beberapa ke dalam proposal dengan cara mengutip maupun memakai teknik parafrase.
Proposal kemudian bisa menyajikan informasi lengkap sesuai ketentuan yang ada.
• Soal Ekonomi Kelas 10 SMA Semester 2, Kunci Jawaban Latihan Soal UAS UKK PAT Pilihan Ganda Essay
Urutan Kerangka Proposal
Dalam menyusun kerangka proposal, maka ada urutan kerangka yang perlu diperhatikan.
Khususnya untuk proposal penelitian yang tentu sifatnya ilmiah dan terikat oleh kaidah struktural.
Secara umum, urutannya adalah sebagai berikut:
1. Halaman Judul
Secara umum struktur atau urutan kerangka pada proposal penelitian tidak berbeda jauh dengan urutan laporan hasil penelitian.
Dimana proposal ini juga terdapat halaman judul.
Urutan pertama dari kerangka proposal adalah halaman judul tersebut yang sesuai namanya menyajikan informasi judul proposal.
Dimulai dengan kata proposal kemudian dilanjut pada judul penelitian yang dilakukan.
Pada halaman ini juga dicantumkan data diri penulis yakni mencantumkan nama, NIDN atau NIDK bagi dosen, nama perguruan tinggi tempat peneliti kuliah atau mengajar, tahun ajaran, dan lain sebagainya sesuai ketentuan.
• Apa Itu Penyakit Hipertiroid yang Diderita Aktor Indra Bruggman serta Bagaimana Efek Hipertiroid?
2. Daftar Isi
Urutan kedua di dalam kerangka sebuah proposal adalah daftar isi yang menjelaskan letak halaman semua bab di dalam proposal.
Biasanya diletakan di bagian depan sebelum bab pendahuluan.
Meskipun proposal penelitian biasanya tidak sampai puluhan lembar.
Namun daftar isi perlu tetap disediakan.
Hal ini akan memudahkan pembaca atau penilai proposal mengecek bagian inti.
Misalnya ke bagian RAB, atau landasan teori yang menjadi dasar dari pemilihan topik penelitian.
Bagian-bagian ini biasanya langsung menjadi tujuan, dan adanya daftar isi membantu mereka menuju ke halaman tersebut.
3. Bab I – Pendahuluan
Urutan yang ketiga di dalam kerangka proposal penelitian adalah bab I yang isinya pendahuluan.
Pada bab pendahuluan ini terdiri dari 4 sub bab.
Yakni dimulai dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.
Bab pertama ini biasanya juga terdapat pada laporan hasil penelitian.
Sehingga peneliti bisa melakukan copy paste untuk meningkatkan efisiensi waktu.
Kecuali jika memang ada perubahan pada beberapa sub bab yang disebutkan.
Baca juga: Apa Beda Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila ? Simak Sejarah Lahirnya Pancasila
4. Bab II – Tinjauan Pustaka
Bab kedua adalah Tinjauan Pustaka yang juga terdiri dari beberapa sub bab.
Dimulai dari Review Literatur, Batasan Konseptual, sampai Kerangka Teori atau Kerangka Hipotesis.
Tinjauan pustaka biasanya dilakukan sejumlah kutipan yang memperkuat pemilihan topik penelitian yang diambil.
Jadi, di bagian ini perlu dijelaskan mengenai review literatur dan batasan konseptual.
Sehingga literatur atau referensinya jelas dan pembahasannya juga lebih spesifik.
5. Bab III – Metodologi
Urutan berikutnya adalah bab III yang berisi penjelasan tentang metodologi penelitian.
Bab ketiga ini dalam kerangka proposal penelitian juga terdiri dari beberapa sub bab.
Sub bab tersebut mencakup Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
Semua dijelaskan di proposal untuk menginformasikan metode penelitian dan teknik pengumpulan datanya seperti apa.
Begitu juga dengan penjelasan mengenai teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang berhasil dihimpun.
Penjelasannya bisa dibuat padat, singkat, dan mampu memberikan penjelasan dengan baik.
6. Daftar Pustaka
Urutan yang selanjutnya adalah Daftar Pustaka yang membuat seluruh referensi yang digunakan dalam membuat proposal penelitian.
Daftar pustaka bisa berisi referensi yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, artikel di internet atau website, dan lain sebagainya.
• Timnas Indonesia Berpotensi Lolos Otomatis ke Piala Asia 2023 Jalur Tuan Rumah
7. Lampiran
Urutan terakhir di dalam kerangka proposal penelitian adalah lampiran.
Jadi, bagi peneliti yang perlu melampirkan sejumlah dokumen untuk melengkapi proposalnya bisa dicantumkan.
Biasanya satu halaman berisi satu dokumen.
Misalnya ada surat perjanjian dengan mitra penelitian.
Sehingga surat perjanjian kemitraan ini bisa dicopy lalu dijilid bersamaan dengan halaman lain di dalam proposal penelitian.
Cara Membuat Kerangka Proposal
Pembahasan berikutnya adalah bagaimana cara membuat kerangka proposal penelitian yang baik dan benar?
Jadi, untuk membuat kerangka yang baik perlu menyesuaikan dengan aturan struktural yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Supaya lebih mudah lagi dalam menyusun kerangka untuk proposal penelitian, maka berikut beberapa tahapannya:
1. Mencari Topik Penelitian
Tahap pertama dalam membuat kerangka pada proposal penelitian tentu saja mencari topik penelitian.
Topik penelitian pada dasarnya adalah masalah yang perlu ditemukan solusinya.
Sehingga bisa memperhatikan masalah di sekitar.
2. Mempelajari Struktur Proposal Penelitian
Tahap kedua, adalah mempelajari struktur dari proposal penelitian.
Sehingga bisa tahu urutan proposal penelitian ini ada bab apa saja dan isinya seperti apa.
Pastikan dipelajari dan dipahami agar bisa berlanjut ke tahap berikutnya.
• Profil Siapakah AKBP Raden Brotoseno Korupsi Program Cetak Sawah di Ketapang Kalbar Tapi Tak Dipecat
3. Mulai Menyusun Bagian Kerangka
Setelah struktur proposal diketahui, maka bisa mulai menyusun proposal penelitian.
Gunakan kertas atau bukan dokumen baru di Ms Word, kemudian ketik bab per bab sesuai urutan proposal yang sudah dipelajari.
Pastikan urutan bab per bab di dalam kerangka sudah sesuai dengan struktur umum dari proposal penelitian.
Namun jika proposal sudah ditentukan formatnya, maka format ini pada dasarnya adalah kerangka yang siap dikembangkan menjadi proposal utuh.
4. Mengembangkan Setiap Bagian pada Kerangka
Jika kerangka sudah jadi atau sudah selesai dibuat, maka setiap bab dan sub bab tinggal dikembangkan.
Proses pengembangan bab di dalam kerangka ini akan menyusun isi proposal penelitian secara keseluruhan.
Melalui penjelasan tersebut, kini siapa saja bisa lebih mudah menyusun kerangka proposal.
Sehingga proposal bisa dibuat dengan lebih sempurna dan meningkatkan kesempatan untuk penelitian disetujui.
Jadi, silahkan terapkan cara-cara yang sudah dijelaskan.
(*)