Tak Punya Stok Kambing Untuk Kurban Karena PMK, Peternak Kalbar Berencana Datangkan Dari NTT

Penulis: Ferryanto
Editor: Rivaldi Ade Musliadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad, Peternak Kambing di Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat saat ditemui Tribun Pontianak, Kamis 26 Mei 2022.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penyakit Mulut dan Kuku dalam beberapa waktu terakhir telah merebak dibeberapa daerah di Indonesia tak terkecuali di Kalimantan Barat.

Di Kalbar, berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan sudah terdapat sapi dan kambing tang terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kuku.

Akibat PMK yang mulai merebak sejak beberapa waktu terakhir, Peternak di Kalbar mengaku stok sapi dan kambing untuk diperjual belikan semakin sedikit, karena kambing dan sapi yang biasa didatangkan dari pulau Jawa, sejak sebulan terakhir sudah dihentikan.

Ahmad, Peternak Kambing di Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mengatakan bahwa sejak beberapa waktu terakhir dirinya sudah tidak memiliki stok kambing untuk dijual, Kambing dan Sapi yang ada dikandangnya saat ini hanya untuk pengembangbiakan saja.

Hal itu dikarenakan pengiriman kambing dan sapi yang biasa ia datangkan dari provinsi Jawa Timur dan Madura, sejak beberapa waktu dihentikan sementara waktu.

58 Ternak Sembuh PMK, Disbunnak Kalbar Minta Masyarakat Tidak Panik Karena Virus Menular ke Manusia

"Untuk kambing disini ada 200an ekor, tapi itu hanya untuk pengembangbiakan, kalau yang untuk dijual tidak ada stoknya malahan, jadi tidak ada penurunan omset malahan, karena yang dijual sendiri itu tidak ada,"ungkapnya, kepada Tribun kamis 26 Mei 2022.

Sebelum PMK merebak, ia mengatakan dalam sebulan ia dapat menjual 100 hingga 200 ekor kambing ke pedagang di berbagai wilayah Kalbar untuk keperluan Akikah dan kuliner, namun sejak sebulan terakhir ia mengaku sudah tidak memikirkan stok.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi permintaan pasar khususnya pada moment hari raya Idul Adha, ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi kepada pihaknya para peternak.

Untuk memenuhi kebutuhan Sapi dan Kambing pada moment Idul Adha, dirinya bersama sejumlah peternak lain di Kalbar berencana untuk mendapatkan hewan dari provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Suplai untuk persiapan Hari Raya Kurban nanti tidak ada sama sekali, ini yang ada kambing untuk diternak, tidak diperdagangkan, yang untuk jualan ini kosong sekali, makanya kita kalau ada izin dari Pemda kita ingin datangkan dari Nusa Tenggara Timur, karena disana bebas dari PMK,"katanya.

Dikarenakan PMK yang saat ini terjadi, ia memperkirakan harga jual kambing dan sapi pada moment Idul Adha 2022 inipun juga akan mengalami peningkatan yang sangat signifikan, bila harga normal 2 sampai 3 juta perekor untuk kambing, menjelang Idul Adha nanti ia memprediksi harga kambing dapat menyentuh harga 3 hingga 5 juta per ekor tergantung kondisi. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini