58 Ternak Sembuh PMK, Disbunnak Minta Masyarakat Tidak Panik Karena Virus Tidak Menular ke Manusia
Setelah itu, pisahkan hewan yang sakit dari yang sehat (kandang isolasi). Perlu diketahui hewan ternak yang sakit berpeluang dapat disembuhkan dengan
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Munsif mengatakan pasca tertularnya PMK di Kalbar, Disbunnak segera melakukan upaya penanganan berupa investigasi kasus, pemeriksaan sampel dan pengobatan terhadap ternak yang sakit.
"Sampai saat ini telah terdapat ternak yang sembuh sebanyak 58 ekor dan yang sakit lainnya masih dalam proses penyembuhan. Masyarakat tidak perlu panik karena penyakit ini tidak bersifat zoonosis atau tidak menular ke manusia," ujarnya Kamis 26 Mei 2022.
Drh Elidar, MM dalam paparan pembekalan teknis terkait penyakit PMK juga menyampaikan masyarakat jangan panik karena PMK hanya menyerang ternak dan tidak membahayakan manusia. Daging dan susu dari ternak yang terserang PMK juga masih aman dikonsumsi.
Setelah itu, pisahkan hewan yang sakit dari yang sehat (kandang isolasi). Perlu diketahui hewan ternak yang sakit berpeluang dapat disembuhkan dengan perawatan intensif antara lain diberikan vitamin, pakan yang berkualtias, pengobatan kimia atau herbal (jamu) untuk meningkatkan imunitas tubuh ternak serta penyuntikan vaksin (bila sudah tersedia).
• Waspadai PMK Jelang Hari Raya Idul Adha, Polsek Sungai Ambawang dan Dinas Cek Hewan Peternakan
Selain itu, lakukan Biosecurity dengan mejaga kebersihan kandang dan penyemprotan desinfektan.
Stop melalulintaskan ternak yang sakit atau suspek PMK dari kandangnya dan mengeluarkan ternak sekalipun sehat, namun berasal dari zona desa yang terdapat ternak suspek PMK yang masih sakit.
Kebutuhan ternak untuk konsumsi maupun untuk hewan Qurban kata Elidar harus ternak yang dinyatakan sehat oleh pejabat Otoritas Veteriner (POV) Kabupaten atau kota atau provinsi yang berwenang (memiliki SKKH) dan berasal dari zona desa yang masih bebas kasus PMK baik di dalam wilayah Kalbar maupun dari luar Kalbar.
Ia juga mengingatkan untuk berhenti membawa hewan ternak sakit untuk dipotong di RPH serta segera lapor kepada petugas jika ada kasus.
KIE ini merupakan strategi yang penting untuk membuat para peternak khususnya dan masyarakat konsumen daging sapi atau kambing di Kalbar menjadi tenang karena memperoleh informasi yang benar dari pemerintah yang dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu peran dan dukungan para petugas Babinkambtibmas yang tersebar di hampir semua desa se-Kalbar menjadi sangat strategis dalam turut mengedukasi peternak dan masyarakat mengikuti jejak keberhasilan mereka sebagai jajaran Polda di tingkat lapangan dalam penanganan vaksinasi Covid-19.
"Kita optimis PMK di Kalbar bisa kita kendalikan penyebarannya dan kerja keras dan kerja kolaboratif kita bertekad PMK suatu saat dapat segera kita bebaskan kembali," ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News