TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penyakit stroke tergolong penyakit yang serius karena mengakibatkan penderitanya lumpuh sebagian anggota tubuhnya.
Stroke terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah terkadang pembulu darah hingga pecah.
Apabila terjadi di otak disebut sebagai Stroke Gemoragik (SH) yaitu terjadinya pendarahan karena pecahnya pembuluh darah di otak.
Berakibat terjadinya darah yang menumpuk tersebut dapat menekan jaringan otak di sekitarnya.
Menurut American Heart Association, terdapat dua jenis stroke hemoragik, yakni pendarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid.
Kendati sama-sama memengaruhi area otak, kedua jenis stroke hemoragik ini memiliki gejala yang berbeda.
• Cara Mencegah Stroke ! Lakukan 11 Tips Mencegah Stroke di Lingkungan Keluarga
Gejala stroke hemoragik intraserebral adalah pendarahan yang terjadi di pembuluh darah otak bagian dalam.
Melansir Harvard Health Publishing, penyebab stroke hemoragik intraserebral bisa beragam.
Antara lain tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba.
Di beberapa kasus, stroke hemoragik intraserebral bisa dimulai tanpa pendarahan.
Terutama karena komplikasi stroke emboli yang berhubungan dengan infeksi katup jantung.
Selain itu, penyakit ini juga bisa mucul karena masalah pembuluh darah arteri dan vena yang lemah.
Kondisi ini jamak terkait penyakit bawaan lahir.
Gejala stroke hemoragik intraserebral antara lain:
- Badan tiba-tiba terasa lemah