Dalam laporan Reuters, setiap perusahaan game di China juga harus menerapkan sistem verifikasi nama asli untuk memastikan aturan baru ditegakkan.
Regulator mengatakan, mereka juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Seperti orangtua dan sekolah.
Hal ini bisa membantu memerangi kecanduan game di kalangan pemuda di China.
Masih melansir dari TheVerge, aturan baru ini dikeluarkan sejak Senin 30 Agustus 2021 lalu.
Tepat sebulan setelah sebuah artikel diterbitkan oleh media pemerintah yang menggambarkan game online sebagai "candu spiritiual".
Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul China batasi anak main game online, maksimal 3 jam dalam satu minggu. (*)