Pola Hidup Sehat

PENYAKIT Pada Sistem Pernapasan yang Juga Dapat Menyerang Unggas Mamalia dan Manusia

Penulis: Mirna Tribun
Editor: Mirna Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENYAKIT Pada Sistem Pernapasan.

Ensefalitis sapi, atau Mad Cow Disease, adalah penyakit peradangan otak akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Jika menyebar ke manusia, maka penyakit ini dapat menyebabkan Creutzfeld-Jakob Disease, suatu penyakit degeneratif otak dan bisa mematikan pada manusia.

DeBess mengatakan, sulit untuk mengetahui berapa banyak jumlah kasus Creutzfeld-Jakob karena masa inkubasinya cukup panjang.

  • Kucing

Kucing termasuk hewan pembawa penyakit yang perlu diwaspadai. 

Selain rabies, kucing juga bisa menularkan penyakit toksoplasmosis.

Menurut ahli, toksoplasma dapat terpapar pada manusia jika mereka melakukan kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.

Bagi kamu yang sedang mengandung, sebaik perlu berhati-hati terhadap penyakit ini.

Pasalnya, para ahli sangat khawatir virus ini dapat menyebar dari ibu ke janin.

Gawatnya, toksoplasma sangat potensial menyebabkan infeksi bayi dalam kandungan yang dapat menyebabkan keguguran, cacat pada bayi, bahkan kematian bayi dalam kandungan.

Yang perlu diketahui, toksoplasma berat bisa menimbulkan kerusakan pada mata, otak, dan organ lainnya.

BUAH yang Bermanfaat untuk Mencegah Penyakit Flu dan Pilek Serta Batuk

  • Anjing

Menurut UN News Centre, rabies yang ditularkan melalui anjing menempati 99 persen kasus rabies manusia.

Setidaknya diperkirakan 59.000 orang meninggal tiap tahunnya karena penyakit ini.

Penyakit ini disebabkan oleh virus lyssaviruses yang ditularkan ke manusia dari hewan yang telah terjangkit penyakit ini.

Cara penularan penyakit ini bisa melalui air liur yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan.

Enggak cuma itu, penyakit ini juga bisa ditularkan melalui cakaran jika sebelumnya hewan rabies tersebut menjilati kuku-kukunya.

Selain itu, dalam beberapa kasus, ada juga seseorang yang terjangkit rabies karena luka ditubuhnya terjilat oleh hewan yang terinfeksi rabies.

Nah, ketika seseorang sudah terjangkit rabies, penyakit ini pun bisa menular dari manusia ke manusia.

Namun, hingga saat ini yang terbukti adalah penularan melalui transplantasi atau pencangkokan organ.

Sama halnya dengan penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya, waktu virus rabies untuk berinkubasi sangat bervariasi.

Namun, menurut ahli virus ini biasanya bisa berinkubasi antara dua minggu sampai tiga bulan.

BUAH yang Baik untuk Penderita Covid, Kandungan Vitamin C Buah Rukem Tinggi

Nah, setelah masuk ke dalam tubuh lewat gigitan hewan yang terinfeksi, virus ini akan berkembang biak di dalam tubuh yang diinanginya.

Tahap berikutnya, virus akan menuju ujung saraf dan berlanjut ke saraf tulang belakang, hingga otak dengan perkembangbiakkan yang terjadi sangat cepat.

Enggak terhenti sampai di situ, virus ini pun bisa menyebar ke paru-paru, ginjal, hati, kelenjar air liur, dan organ-organ lainnya. Tuh, ngeri kan?

  • Burung

Penyakit yang satu ini merupakan kondisi berupa infeksi ganas yang menyerang sistem imun.

Enggak cuma itu, penyakit lyme juga bisa menyebabkan ensefalitis, meningitis, dan kelumpuhan.

Kata ahli, lyme disebabkan oleh gigitan kutu yang hidup pada hewan seperti burung, rusa, dan tikus.

Nah, bagi kamu yang memelihara burung, sebaiknya perlu berhati-hati.

Nah, karena gigitan dari kutu yang disertai ruam merah kecil di kulit tak terasa sakit, banyak orang tak menyadari bila telah tergigit kutu tersebut.

Ruam ini bisa berkurang atau hilang dalam waktu 1-2 minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang bengkak.

  • Monyet

Sejumlah pakar penyakit menular menyatakan, kera atau monyet bisa membawa virus Herpes B yang dapat ditularkan melalui air liur dan berpotensi mematikan.

"Herpes B dapat menyebabkan ensefalitis, pembengkakan otak.

Virus ini terdapat dalam air liur dan dapat masuk ke otak. Untungnya, kasus ini masih cukup jarang terjadi," kata dr William Schaffner, profesor dan chairman di Department of Preventive Medicine dari Vanderbilt University School of Medicine di Nashville, Tennessee.

  • Kelelawar

Meskipun kelelawar jarang ditemukan, binatang ini juga dapat menyebabkan penyakit serius. "Kelelawar dapat menyebabkan rabies pada manusia," ungkap Schaffner.

Virus rabies lebih sering menyebar melalui kontak dengan binatang lain yang terinfeksi, seperti serigala, anjing hutan, rakun, selain juga anjing dan kucing.

Rabies dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kebingungan, halusinasi, kelumpuhan parsial, dan kesulitan menelan.

Jika tidak diobati, maka rabies biasanya berakibat fatal dalam beberapa hari setelah gejala ini muncul.

Buah Bit Adalah Buah Antikanker, Penelitian Buktikan Bit Mampu Mengurangi Pertumbuhan Sel Kanker

  • Kelinci liar

Sebagai binatang peliharaan, kelinci memang terlihat begitu manis dan menggemaskan.

Namun, kelinci juga bisa membahayakan karena dapat menularkan penyakit tularemia.

Tularemia adalah penyakit yang dapat menyebabkan masalah pernapasan serius.

Tularemia juga dikenal sebagai demam kelinci.

Gejala yang ditimbulkan di antaranya demam mendadak, menggigil, nyeri sendi, dan lemah.

Bahkan, orang yang terinfeksi dapat berisiko terkena pneumonia (radang pada organ paru) dan kesulitan bernapas.

Ahli Penyakit Menular dari University of Miami Miller School of Medicine, dr Gordon Dickinson, mengatakan bahwa orang-orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini adalah pemburu. (*)

Berita Terkini