Sementara itu dikutip dari History of Yesterday, mitos soal lantai 4 dan kamar 404 yang mendasari 404: NotFound dibantah oleh Robert Cailliau, pekerja CERN dan salahs atu pengembang World Wide Web.
• Potong Gaji Anggota DPR RI sampai DPRD Kabupaten Kota, PKS Kalbar Bantu Warga Terdampak Pandemi
"Tidak ada ruang "04" di gedung "4". Maaf mengecewakan Anda semua, tetapi tidak ada Kamar 404 di CERN, dan tentu saja tidak sebagai "tempat di mana web dimulai"," kata dia.
"Nomor 404 tidak pernah dikaitkan dengan ruangan atau lokasi fisik mana pun di CERN. Itu adalah mitos,” ungkapnya lagi.
Dikutip dari Wired, dia menjelaskan soal mitos yang berkembang selama ini soal 404.
“Programmer tidak perlu membuang waktu terlalu banyak menulis pesan panjang pada situasi di mana Anda mendeteksi kesalahan," ujar dia.
Seiring berkembangnya teknologi, web pun demikian.
Proses manual web menjadi otomatis dan kode status kesalahan: "404 Tidak Ditemukan" masih memiliki tempatnya di internet.
Pesan itu menjadi sangat populer sehingga orang-orang mulai menggunakannya untuk menolak lelucon yang tidak lucu.
Mereka juga menggunakan 404 sebagai istilah untuk barang-barang yang hilang mulai dari barang curian dan bahkan orang yang kabur dari penjara.
• Ahli Epidemiologi Sarankan Perlu Langkah Setrategis Hadapi bahaya Varian Delta di Kalbar
Pesan error 404 juga bisa diartikan sebagai bentuk kekecewaan murni secara emosional atau masalah yang tak terduga.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, seni mural 'Jokowi 404: Not Found' di Batuceper, Tangerang viral di media sosial.
Aparat kepolisian bergerak cepat menyelidiki kasus ini dengan memburu pembuat mural.
Polisi berdalih didasari oleh pengertian bahwa presiden adalah lambang negara yang harus dihormati.
"Tetap diselidiki itu perbuatan siapa. Karena bagaimanapun itu kan lambang negara, harus dihormati," kata Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, saat dihubungi wartawan, Jumat 13 Agustus 2021 kemarin.
Rachim menambahkan, tindakan pembuatan mural itu dianggap melecehkan Presiden Jokowi.