TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beberapa waktu terakhir, Twitter diramaikan tagar #Jokowi404NotFound yang muncul sejak Sabtu 14 Agustus hingga Minggu, 15 Agustus 2021.
Tagar itu berisi Twit orang-orang yang mengkritik tentang dihapusnya mural bergambar Joko Widodo (Jokowi) secara tiba-tiba.
Mural yang ramai dibicarakan itu adalah mural wajah Presiden Jokowi berwarna hitam putih di Batuceper, Tangerang, Banten.
Namun, polisi belum mengetahui siapa pembuat mural itu.
• Varian Delta Diduga Pada Juni-Juli, Wako Pontianak Sebut Kasus Covid-19 Sekarang Sudah Menurun
Setelah viral, polisi dan jajaran aparat terkait kini menghapus mural itu dengan menimpanya menggunakan cat warna hitam.
Apa itu 404 Not Found, dan bagaimana awal mula kemunculannya?
Sejarah dan arti 404 Not Found
Mengutip news.com.au, pesan 404 Not Found adalah kode respons standar Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang dihasilkan saat pengguna mengakses tautan yang rusak atau mati.
Itu adalah cara internet untuk mengatakan bahwa Anda telah mencapai jalan buntu.
Disebutkan, pesan error ini muncul ketika sekelompok ilmuwan seperti Tim Berners-Lee dan co-developer Robert Cailliau di CERN (Swiss) mulai mengerjakan apa yang akan menjadi World Wide Web.
Untuk mewujudkan hal tersebut, para ilmuwan bekerja untuk membuat infrastruktur database yang menawarkan akses terbuka ke data dalam berbagai format.
• Bantu Tumbuh Kembang Anak. Ini Cemilan Sehat yang Baik untuk Anak
Sementara basis data pusat World Wide Web terletak di kantor di lantai empat sebuah gedung, tepatnya kamar 404.
Di dalam kantor, sekitar 2-3 orang ditugaskan untuk secara manual mencari file yang diminta dan mentransfernya melalui jaringan ke orang yang membuat permintaan.
Namun tidak semua permintaan bisa dipenuhi, karena terdapat masalah seperti orang salah memasukkan nama file.
Ketika masalah ini menjadi lebih umum, orang-orang yang membuat permintaan yang salah akan mendapat pesan standar yang bunyinya: "Room 404: file not found".