Sunan Bonang dan Peran Pentingnya dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sunan Bonang.

a) meyempurnakan susunan gamelan

b) menambahkan lagu-lagu,

c) menambahkan ricikan, seperti ricikan kuda, gajah, harimau, garuda, kreta perang, dan rampongan)

d) menggubah tembang-tembang Jawa dan membuat berbagi jenis gending.

e) Penemu alat musik bonang

2. Memasukkan nilai-nilai keislaman pada tradisi masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa mengenal ritual pancamakara dalam ajaran tantrayana, yaitu sebuah upacara yang dilakukan dengan duduk mengelilingi makanan.

Di tengah-tengah duduk seorang Cakreswara (imam) sebagai pemimpinya membacakan mantra-mantra.

Melihat tradisi yang dilakukan masyarakat saat itu, Sunan Bonang mengisi tradisi ini dengan upacara kenduri atau selamatan dengan doa-doa Islam.

Sebutan Anyakrawati (pemimpin lingkaran cakra) diberikan kepada Sunan Bonang karena ikut meneruskan tradisi dan mengubah isinya bernilai ajaran Islam.

3. Menyebarkan dakwah melalui karya Sastra Suluk Wujil

Naskah Primbon adalah tulisan Sunan Bonang, memuat ajaran tasawuf yang mendalam.

Tulisan ini merupkan hasil bacaannya yang bersumber dari kitab-kitab klasik, berisi ajaran Islam dan nasehat-nasehat para ulama yang merujuk tulisan ulama sebelumnya, seperti kitab Ihya’ Ulumuddin, karya Imam Al-Gozali, kitab Talkhis Al-Minhaj karangan Imam Nawawi, dan kitab-kitab lainnya.

Selain itu, Sunan Bonang juga menulis tentang pengetahuan taswuf yang lebih mendalam yaitu karyanya berjudul Suluk Wujil, yang ditulis dalam sastra Jawa, berbentuk tembang.

Karya ini masih tersimpan di perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.

Sumber: Buku SKI Kelas 6 MI

Berita Terkini