Khazanah Islam

Bagaimana Upaya Sunan Giri dalam Berdakwah Melalui Pendidikan?

Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gambar Sunan Giri.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sunan Giri adalah satu di antara ulama yang masuk dalam daftar Wali Songo.

Nama asli Sunan Giri adalah Raden Paku. Dikenal juga dengan Jaka Samudra dan Maulana Ainul Yaqin.

Sunan Giri lahir pada tahun 1442 M. Ayahnya bernama Syekh Maulana Ishak putra Syekh Jumadil Kubro.

Sementara ibunya adalah Dewi Sekardadu anak Raja Blambangan, Bhre Wirahbumi putra Maharaja Hayam Wuruk, (penguasa Majapahit 1350-1389 M ).

Silsilah Sunan Giri tersambung ke Rasulullah SAW melalui jalur Husein putra Sayidah Fatimah r.a dan Ali bin Abi Thalib.

Biografi Sunan Giri Wali Songo, Bagaimana Peran Sunan Giri dalam Mengembangkan Islam di Indonesia?

Sunan Giri adalah seorang ulama yang menyebarkan dakwah Islam.

Upaya dakwah Sunan Giri, satu di antaranya adalah melalui pendidikan.

Berikut upaya Sunan Giri dalam berdakwah melalui pendidikan:

1. Mengambil Alih Fungsi Dukuh Menjadi Pesantren

Salah satu proses Islamisasi melalui pendidikan yang diperankan Sunan Giri adalah usaha mengambil alih lembaga pendidikan Syiwa-Budha yang disebut mandala, asrama, atau dukuh menjadi pesantren.

Pada masa Majapahit dukuh dijadikan sebagai tempat pertapaan untuk mendidik calon pendeta, lalu oleh para Wali Songo dukuh diformat menjadi “pesantren” dan peserta didik yang belajar disebut santri.

Bagaimana Perjalanan Sunan Ampel Datang ke Pulau Jawa dan Apa Saja Peninggalan dari Sunan Ampel?

Kata santri berasal dari kata sashtri yang berarti orang suci yang mempelajari kitab suci.

Dalam perjalanannya, pesantren mengajarkan berbagai macam pengetahuan, agama, kebudayaan,Seni, ekonomi, dan sebagainya.

Kemasyhuran dan pengembaraan Raden Paku, saat muda dalam menjalankan usaha dagang milik Nyi Ageng sambil menyebarkan Islam ke berbagai daerah menjadikan Sunan Giri dikenal luas hingga santrinya tidak hanya berdatangan dari pulau Jawa, bahkan dari Makasar, Lombok, Sumbawa, Sumbawa, Flores, Ternate, Tidore, dan Hitu.

Persebaran santri dari berbagai penjuru daerah menunjukkan kemajuan dan perkembangan pesantren yang mulai diminati masyarakat masa itu.

Halaman
1234

Berita Terkini