Dari situlah, Kak Indra bergabung dan mendapat bagian untuk menguji antibody response dari para relawan yang sudah mendapat vaksin.
Walau pembuatan vaksin ini tidak ada kaitannya dengan tesis yang dikerjakan, Kak Indra tetap merasa bangga.
Baginya ini adalah salah satu hal besar yang berdampak pada keselamatan banyak orang.
Kak Indra sendiri sekarang sedang menyelesaikan tesisnya, dalam penelitian tentang vaksin malaria.
• Cara Membedakan Gejala Covid-19 Varian Delta dengan Umum
Progres yang Cepat
Menurut Kak Indra, pengembangan vaksin AstaZeneca berjalan dengan progres yang capat.
Pemuda lulusan S1 Mikrobiologi di ITB itu mengatakan, hanya dalam waktu 6 bulan penelitian sudah menghasilkan data uji preklinis, inisial data untuk safety, serta imunogenitas di manusia.
Menurutnya, pada penelitian biasa diperlukan waktu hingga 5 tahun untuk bisa mencapai tahap tersebut.
Proses yang cepat itu membuat vaksin AstraZeneca kini bisa digunakan di berbagai negara.
Kak Indra menyebutkan bahwa mendapatkan vaksin adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk melawan virus COVID-19.
Pemuda Bandung ini juga mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap mengikuti protokol kesehatan, walau sudah mendapatkan vaksin.
Menurutnya, orang yang sudah divaksin masih memiliki kemungkinan terinfeksi dan menularkan virus COVID-19.
Kak Indra juga mengingatkan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah.
• Harus Diwaspadai, Bahaya Covid-19 Varian Delta Cepat Menyebar Dengan Tingkat Keparahan Lebih
Tentang AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca yang disebut ampuh lawan COVID-19 varian Delta.