TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Kita saat ini sudah sering mendengar nama vaksin AstraZeneca.
Tidak hanya itu, jenis vaksin juga sudah banyak di pakai di Indonesia.
Selama pandemi ini banyak vaksin yang dibuat dari berbagai negara untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19.
Salah satu vaksin yang sudah banyak digunakan adalah AstraZeneca, yang disebut bisa lawan varian baru virus COVID-19 yaitu varian Delta.
Di balik pembuatan vaksin itu, ternyata ada tangan pemuda Indonesia yang ikut terlibat.
[Update Informasi Lainnya Disini]
• TELISIK Pembuatan Vaksin Sinovac Sebelum Terbit Fatwa Halal, MUI Bantah Pesanan: Tidak Mungkin
Pemuda bernama Indra Rudiansyah (29) merupakan mahasiswa di Universitas Oxford.
Mahasiswa S-3 Clinical Medicine di Universitas Oxford ini bergabung dengan tim Jenner Institute yang dimpimpin oleh Profesor Sarah Gilbert, seorang ilmuan Inggris.
Kak Indra pun mulai bergabung dengan tim tersebut sejak 20 Januari 2020.
Saat itu, tim Jenner Institute menggandeng Oxford Vaccine Group untuk bekerja sama dalam pengujian vaksin.
Pengujian pun dilakukan di Pusat Vaksin Oxford.
• Gejala Covid Varian Delta yang Harus Diketahui! Apa Ciri-ciri Covid Varian Delta selain Nyeri Sendi?
Awal Mula Bergabung
Kak Indra mengaku bangga karena bisa bergabung dalam proses uji coba vaksin AstraZeneca.
Disebutnya, selama pandemi kegiatan di kampus ditutup kecuali untuk pekerjaan yang berkaitan COVID-19.
Karena itu, tim lab kekurangan orang untuk melakukan uji coba vaksin.
Pimpinan proyek pun membuka ruang untuk siapa saja yang bersedia membantu.