"Sehingga masih ditemukan bekas biru di mayat bayi pada pusar, kemaluan hingga leher," beber Suparjo.
Saat dicekik, bayinya belum meninggal. Pelaku kemudian menenggelamkan korban ke dasar lumpur hidup-hidup."Agar tidak timbul, pelaku menimbunnya menggunakan lumpur. Dia panik, kemudian ditimbun lumpur," ujarnya.
Setelah menimbun anaknya ke dalam lumpur di parit, VRD pulang ke rumah.
Dia mengalami pendarahan. Saat ditanya oleh ibu mertua dan kakak iparnya, VRD berdalih jatuh.
"Kakak iparnya curiga, kalau jatuh pendarahan ndak sebanyak itu, kecuali keguguran," kata Suparjo.
Sebelum dirujuk ke rumah sakit di Sintang, VRD sempat dirawat oleh bidan setempat. Di sana, dia juga beralasan jatuh.
Abang Ipar Curiga Bau Darah
Penemuan mayat bayi yang terendam dalam parit Desa Pagal Baru, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, berawal dari bau tak sedap bercak darah dan tembuni bayi yang disembunyikan VRD di dalam kamar.
Bercak darah bekas pendarahan VRD pasca melahirkan itu ditelusuri oleh MR, abang ipar pelaku. Jejak itu menuntunnya sampai ke parit, tak jauh dari rumah.
"Saat VRD dirawat di rumah sakit karena mengaku pendarahan, pada hari Jumat, abang iparnya mencium bau darah di tikar, dan menemukan tembuni di kamar," kata Kapolsek Tempunak, Iptu Supriyanto melalui Kanit Reskrim Bripka Suparjo, Minggu 30 Mei 2021.
Saat itu MR berfikir, jika ada tembuni, pasti ada bayi. Dia lalu menelusuri jejak bercak darah sampai ke parit.
"Tembuni yang ditemukan dicuci dan dimasukan ke dalam toples lalu dikubur," kata Suparjo.
Saksi berfikir, kalau ada tembuni, pasti ada bayi. Dia cari ke WC, jongkok terus berjalan ke arah parit. Awalnya diraba ndak ada, lalu timbul," jelas Suparjo.
Baca juga: Takut Ketahuan Punya Hubungan Gelap, VR Tega Habisi Bayi yang Baru Dilahirkannya
Selama hamil anak kedua denga pria selingkuhannya, VRD (19) menutupi kehamilanya dari keluarganya.
Agar tidak ketahuan, setiap hari dia mengenakan baju besar.