Berikut Kenangan Momen Ramadhan yang Tidak Lagi Kita Rasakan, Pawai Obor dan Lainnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pawai 1001 obor yang diinisiasi Aliansi Pergerakan Pemuda Islam dari Masjid Mujahidin, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019) malam. Pawai obor ini sengaja digelar menyambut Ramadhan 1440.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Ramadhan 1442 Hijriyah merupakan Ramadhan kedua bagi umat muslim di dunia menjalani ditengah pandemi Covid-19.

Bahwa kita ketahui, hingar bingar Ramadhan sangat terasa seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan dimeriahkan dengan adanya pawai keliling yang kita rindukan.

Mungkin selebrasi dan hingar-bingar semarak di dalam Ramadan kita kali ini akan berbeda dengan sebelum adanya pandemi karena berbagai aturan protokol kesehatan yang wajib kita patuhi bersama. 

Baca juga: Kentut di Air Apakah Membatalkan Puasa? Penjelasan dalam Kitab Hasyiyah al-Bujairami ala al-Khatib

Baca juga: BACAAN Niat Doa Buka Puasa Ramadhan Lengkap Niat Sahur Puasa Ramadan

Dirangkum Tribun Pontianak, beberapa tradisi Ramadhan kali ini membuat kita harus terus bersyukur dan bersabar karena tidak merasakan kemeriahan seperti sebelumnya.

Apa saja ya kira-kira? Yuk kita simak!

Berikut 5 tradisi khas Ramadan di Indonesia khususnya yang mungkin akan kita rindukan di tengah pandemi kali ini.

1. Pawai Obor Menyambut Ramadan

Pawai 1001 obor yang diinisiasi Aliansi Pergerakan Pemuda Islam dari Masjid Mujahidin, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019) malam. Pawai obor ini sengaja digelar menyambut Ramadhan 1440. (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Pawai obor merupakan tradisi yang sering dilakukan di Indonesia dan seluruh lapisan masyarkat.

Di banyak tempat di Indonesia semarak menyambut Ramadan akan dirasakan bahkan beberapa minggu sebelum memasuki Ramadhan.

Puncaknya adalah malam sebelum hari pertama Ramadan yang bertepatan dengan hari pertama salat tarawih ditunaikan serta sidang itsbat yang memutuskan Ramadhan pertama adalah keesokan harinya, akan ada pawai bersama mengelilingi jalanan kampung-kampung ataupun arak-arakan di sepanjang jalan sambil mendengungkan asma-asma Allah SWT serta salawat kepada Rasulullah SAW. 

Biasanya juga akan diiringi dengan obor-obor dari bambu serta barisan anak-anak pengajian melantunkan berbagai senandung khas Ramadan ataupun puji-pujian kepada Allah Swt.

Panjangnya barisan pun akan terlihat mengular beriring dengan obor-obor yang tampak berjalan seperti gelombang dari kejauhan. Nuansa syahdu dan riang akan kita rasakan.

Bagi para perantau rindu akan kampung halaman akan semakin terasa, untungnya sekarang teknologi bisa lebih mendekatkan melalui Video Call dengan anggota keluarga di kampung halaman.

Pawai obor ini tentu akan sulit kita saksikan di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda khususnya di zona merah dan oranye yang benar-benar harus diperhatikan. 

Halaman
123

Berita Terkini