Apa Itu Ikan Belida? Ikan Purba yang Ditetapkan Hewan Dilindungi sehingga Dilarang untuk Konsumsi

Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu diantara pedagang membersihkan sisik ikan belidak berukuran sedang di Pasar Pagi Jalan Diponegoro, Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu. Pasar Pagi tradisional yang berada tidak jauh dari Sungai Sibau ini merupakan satu diantara pusat bergeliatnya ekonomi masyarakat dengan komoditi dagangan hasil alam di Kota Putussibau.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ikan belida adalah jenis ikan air tawar yang merupakan fauna endemik asli Indonesia.

Ikan ini banyak hidup di sungai-sungai besar, daerah aliran sungai hingga area danau sekitar Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra.

Ikan Belida juga dikenal dengan nama Ikan Pipih, Ikan Lopis, Ikan Papar dan Ikan Belido.

Termasuk ke dalam family Notoperidae, ikan ini ternyata masuk dalam kelompok ikan primitif atau purba.

Bentuk Ikan Belidak pipih dan beberapa ada yang memiliki corak berbentuk bulatan pada tubuhnya.

Bentuk yang unik ini juga menjadikannya cocok dipelihara di akuarium sebagai ikan hias.

Uniknya lagi, ikan ini merupakan ikan predator. Ia memangsa ikan-ikan kecil dan krustasea atau udang-udangan.

Baca juga: Masyarakat Kapuas Hulu Tolak Pemerintah Larang Tangkap Serta Jual Beli Ikan Arwana dan Belida

Belida lebih aktif pada malam hari, dan mulai respon terhadap makanan pada sore hari.

Hewan ini menyukai bagian gelap dari sungai, biasanya hidup di lubuk di bawah pepohonan.

Ikan belida mempunyai beberapa sebutan sesuai dengan wilayah ikan ini ditemukan.

Ikan belida merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam genus chitala dari keluarga Notopteridae (ikan berpunggung pisau).

Ikan ini memiliki ciri badan pipih dan memanjang, serta punggung yang tampak cembung.

Bagian perutnya berduri ganda dengan tampilan ekor yang memanjang.

Kemudian, bagian sisik ikan ini terbilang kecil, berbentuk sikloid dengan bagian samping badan berbentuk gurat sisi.

Di bagian kepala, terdapat area sisik dengan lubang hidung berbentuk tabung, serta tidak tertutup insang bawah.

Ikan belida memiliki bukaan mulut lebar dengan rahang atas depan dan rahang atas.

Satu diantara pedagang membersihkan sisik ikan belidak berukuran sedang di Pasar Pagi Jalan Diponegoro, Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu. Pasar Pagi tradisional yang berada tidak jauh dari Sungai Sibau ini merupakan satu diantara pusat bergeliatnya ekonomi masyarakat dengan komoditi dagangan hasil alam di Kota Putussibau. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Perlu diketahui, ikan belido dewasa dapat tumbuh hingga bobot 1,5-7 kg.

Salah satu ciri utama ikan tersebut adalah rahang atasnya yang memanjang sampai ke area bawah atau belakang mata.

Hewan bersuku Notopteridae (ikan berpunggung pisau) ini memiliki gigi-gigi pada rahang atas depan, rahang atas, rahang bawah, tulang mata bajak (vomer), tulang langit-langit (palatine) hingga lidah.

Sirip punggungnya kecil, terletak di rentang pertengahan sirip dubur yang bersatu hingga ke bagian sirip ekor.

Meski cukup panjang, sirip perut lopis pada dasarnya berukuran kecil (rudiment).

Produk Turunan

Ikan Belidak umumnya dijadikan bahan baku makanan.

Beberapa produk olahan dari Ikan Belidak adalah empek-empek premium di Palembang, amplang atau kerupuk ikan di Kutai Barat dan Ketapang Kalbar.

Sementara di Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Ikan Belidak adalah satu di antara bahan membuat temet dan kerupuk basah.

Taksonomi Ikan Belida:

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Pisces

Ordo: Isopondily

Famili: Notoperidae

Genus: Notopterus

Spesies: Notopterus Chitala

Perlindungan Penuh

Saat ini, Menteri Kelautan dan Perikanan sudah menetapkan 4 jenis Ikan Belida dalam daftar ikan yang dilindungi dengan status perlindungan penuh.

Perlindungan penuh terhadap Ikan Belida tertuang dalam keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi.

Dalam keputusannya, perlindungan terhadap jenis ikan belida yang masuk dalam diktum kesatu, dilakukan pada seluruh tahapan siklus hidup termasuk bagian tubuhnya dan produk turunannya.

Berikut ini daftar jenis Ikan Belida yang dilindungi dengan status perlindungan penuh:

1. Chitala borneensis (belida borneo)

Sinonim: Notopterus borneensis.

Chitala borneensis berbentuk pipih memanjang; berwarna perak dengan pinggiran hitam pada sirip punggung, sirip ekor, sirip dubur, dan sirip perut.

Letak mulut agak ke bawah, bibir bawah berlekuk di bagian belakang yang membentuk kantung yang membuka ke arah belakang.

Terdapat satu buah gurat sisi, lengkap tidak terputus dengan 34-35 sisik sepanjang gurat sisi.

Sirip punggung kecil seperti bulu, sirip ekor kecil dan menyatu dengan sirip dubur.

Ikan ini memiliki bentuk kepala cekung di dekat punggung.

Habitat: perairan tawar dan bersifat demersal dengan sebaran di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

2. Chitala hypselonotus (belida sumatra)

Sinonim: Notopterus hypselonotus

Chitala hypselonotus berbentuk pipih memanjang bentuk kepala dekat punggung cekung, rahang semakin panjang sesuai dengan meningkatnya umur sampai jauh
melampaui batas belakang mata.

Badan pipih memanjang; berwarna perak dengan pinggiran hitam pada sirip punggung, sirip ekor, sirip dubur dan sirip perut; letak mulut agak ke bawah, bibir bawah berlekuk di bagian belakang yang membentuk kantung yang membuka ke arah belakang; 34-35 sisik sepanjang gurat sisi; sirip ekor kecil dan menyatu dengan sirip dubur.

Juvenil memiliki pola garis batang yang tegas sedangkan dewasa memiliki bintik hitam pada bagian ekor.

Habitat: perairan tawar dan bersifat demersal dengan sebaran di wilayah Sumatera dan Kalimatan.

3. Chitala lopis (belida lopis)

Sinonim: Notopterus lopis, Notopterus chitala, Chitala chitala

Chitala lopis memiliki badan pipih dan memanjang dengan bagian punggung yang tampak membesar.

Bagian perut berduri ganda dengan bagian ekor yang juga memanjang.

Ukuran sisik kecil, berbentuk sikloid, pada samping badan membentuk gurat sisi.

Bukaan mulut lebar.

Sirip punggung kecil, terletak di pertengahan sirip dubur yang bersatu dengan sirip ekor.

Sirip perut yang bersatu pada dasarnya kecil (rudiment).

Ciri khas individual pada tahap juvenil dan dewasa yaitu memiliki pola warna yang jelas.

Habitat: sungai berarus dan rawa dengan sebaran di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

4. Notopterus notopterus (belida jawa)

Sinonim: Gymnotus notopterus

Notopterus notopterus mempunyai tubuh pipih memanjang dengan panjang maksimal 60 cm.

Kepala bagian atas sampai punggung berbentuk mencembung, dan mengerucut ke arah ekor.

Ukuran mulut besar.

Sirip punggungnya pendek dan mempunyai 7-9 jari-jari.

Sirip dubur memanjang dengan 97-111 jari-jari.

Pada bagian perut terdapat 28-37 pasang duri yang berukuran kecil.

Secara umum belida berwarna coklat polos, namun beberapa ada yang putih keperakan dengan bercak abu-abu di bagian tubuh dan kepalanya.

Sirip-siripnya lebih transparan atau kecoklatan.

Habitat: sungai, rawa, danau bahkan sampai ke perairan payau, lebih menyukai aliran air yang berarus lambat dengan sebaran di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

Sumber: Keputusan Menteri KKP, Geeners, Pemkab Kutai Barat, Diskan, FKP Unair, Tribun Kaltim, Pemkab Tulang Bawang.

Berita Terkini