KISAH Hamzah Haz Wakil Presiden ke-9 RI Mampu Meredam Gejolak Demonstrasi di Tanah Air

Penulis: Marlen Sitinjak
Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo dan Hamzah Haz, di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 12 September 2017 silam.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Pekan ini sejumlah daerah di Tanah Air diwarnai aksi demonstrasi setelah Omnibus Law RUU Cipta Kerja telah resmi disahkan menjadi undang-Undang pada rapat paripurna, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 5 Oktober 2020.

Namun, ada sejumlah pasal yang menjadi sorotan dan dinilai kontroversial. Unjuk rasa pun tak terelakkan.

Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz ternyata memiliki kisah terkait aksi-aksi unjuk rasa di Indonesia.

Saat memperingati HUT ke-75 RI pada 17 Agustus 2020 lalu, Hamzah Haz menceritakan kesan-kesannya saat duduk di pemerintahan pada periode 2001-2004 lalu.

Gubernur Sutarmidji Posting di Facebook – Doa Pun Mengalir untuk Hamzah Haz Wakil Presiden ke-9 RI

Menurutnya yang paling berkesan saat menjadi Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri adalah meredam aksi unjuk rasa.

Ia bercerita pengalamannya meredam gejolak demonstrasi saat itu dengan mengundang sejumlah orang ke rumah dinas wakil Presiden.

"Waktu itu kan Semarang demo-demo, saya mengundang yang demo demo keras, Habib Rizeq, Jafar Umar atau Umar Jafar lupa saya. Saya undang ke kediaman resmi wakil presiden, kemudian saya ajak bicara, karena saya sudah kenal semuanya ini waktu saya menjadi ketua umum (PPP) dulu." kata Hamzah Haz dikutip dari Sekretariat Presiden, Senin 17 Agustus 2020 lalu.

Pada saat itu ia mengatakan kepada orang-orang yang diundang tersebut untuk menyampaikan protes atau permasalahn dengan dialog, bukan dengan turun ke jalan.

Sebagai perwakilan dari golongan Islam ia siap membantu apabila ada permasalahan.

"Kemudian saya berbicara mengatakan bahwa saya sekarang ini menjadi wakil presiden. Saya anggap, saya mewakili dari golongan Islam, golongan naionalisnya kan ibu Mega.”

“Kita menunjukan supaya akhlakul karimah kita itu bagus, saya minta kalau ada permasalahan-permasalahn apapun, jangan demo, datang ke saya lalu kita bicarakan. Insya Allah saya (bantu) apa yang diminta, bisa saya berikan. Itu permintaan saya," kenang Hamzah Haz.

BREAKING NEWS: Hamzah Haz Wapres RI ke-9 Asal Kalbar Masuk RS, Gubernur Sutarmidji Mohon Doa

Menurutnya sejak saat itu aksi unjuk rasa berkurang, sehingga pemerintah bisa fokus bekerja.

Ia mengaku sangat senang bisa ambil bagian dalam menjaga situasi kondusif pemerintahan.

"Dan alhamdulillah selama pemerintahan ibu Mega dengan saya, tidak ada masalah masalah yang mengganggu sektor keamanan.”

“Penting sekali dalam pembangunan kita, baik dalam pembangunan politik, pembangunan ekonomi keuangan maupun keamanan.”

“Itu yang berkesan buat saya. Saya dapat membantu presiden. Itu kesan saya, dapat meredam itu, dan tidak ada demo demo, selama saya dengan ibu Mega, Alhamdulillah. Jadi semua program berjalan bagus tidak diricuhkan oleh demo-demo," pungkasnya.

Profil Hamzah Haz

Dr. H. Hamzah Haz, M.A., Ph.D lahir di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940 (umur 80 tahun).

Ia mengenyam pendidikan dasar sampai pendidikan menengah atas di tanah kelahirannya.

Setelah tamat dari SMEA, Hamzah Haz sempat bekerja sebagai wartawan surat kabar di Pontianak, Bebas.

Namun profesinya sebagai wartawan hanya berlangsung selama satu tahun. Ia kemudian pindah ke Yogyakarta melanjutkan pendidikannya.

Di Yogyakarta, Hamzah Haz mengenyam bangku kuliah di Akademi Koperasi Negara.

Berbekal pengalaman berorganisasi sejak SMP, saat menjadi mahasiswa Hamzah Haz mendirikan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di kampusnya, sekaligus diangkat sebagai ketua.

Lulus dari Akademi Koperasi Negara, Hamzah Haz pulang ke Pontianak pada 1965 membawa gelar sarjana muda.

Di Pontianak, Hamzah Haz kembali melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura atau Untan Pontianak.

ALASAN Sutarmidji Minta Presiden Cabut Omnibus Law dan Jawaban DPR Sebut UU Cipta Kerja Belum Final

Riwayat Karier

* Guru SM Ketapang (1960 – 1962)

* Wartawan surat kabar Bebas, Pontianak (1960 – 1961)

* Pimpinan Umum Harian Berita Pawau, Kalimantan Barat

* Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia (1965 – 1970)

* Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak (1968 – 1971)

* Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (1971)

* Anggota DPRD Kalimantan Barat (1968 – 1971)

* Anggota DPR RI (1971 – 2001)

* Menteri Negara Investasi / Kepala BKPM (1998 – 1999)

* Menko Kesra dan Taskin (1999)

* Wakil Presiden RI (2001 – 2004). (*)

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesan Hamzah Haz Sebagai Wapres Redam Aksi Demo

Berita Terkini