Perkembangan teknologi itu juga ia mengatakan dapat mengefisiensi dibidang segala pelayanan, dengan tidak mengurangi mutu dan keselamatan pasien.
Dalam kesempatan itu pula, sebagai ketua Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius Singkawang Sr. Sabina, SFIC mengucapkan selamat datang kepada seluruh pengurus direksi baru.
Ia juga mengatakan bahwa melihat situasi saat ini, dimana covid19 ini sudah melanda seluruh dunia.
Ia menyampaikan ada hal pokok yang bisa dilakukan di masa pandemi ini.
“Meskipun pandemi covid19 melanda dunia, tentu dibalik itu juga ada hal positif yang bisa dipetik dalam masalah yang sedang berkembang saat ini. Salah satu contoh, sekarang keluarga bisa bersama-sama duduk di rumah,” tutur Sr. Sabina, SFIC (05/09/2020).
Ia berharap dengan kepengurusan baru ini, untuk bersama-sama bekerja dan menjalankan tugas masing-masing agar mengedepankan semangat pelayanan kepada masyarakat.
“Kalau pelayanan kita bagus, saya rasa Tuhan juga akan membantu kita untuk memberikan hal yang terbaik,” tambahnya.
Selaras dengan itu, dalam kesempatan sambutan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus juga mengingatkan untuk melihat kembali ke Motto yaitu melayani dengan kasih.
“Kasih bisa kita tunjukkan dengan gestur, gerak badan, dan kasih kita bisa lakukan dengan tutur kata dan cara kita berbicara dengan orang. Sebagai orang yang berada didalam organisasi Rumah Sakit St. Vincentius Singkawang, harus memilki sikap kebersamaan,"
"Ibarat kata ‘berat sama dipikul, ringan sama dijinjing’ dan situasi saat ini sangat diperlukan,” tutur Uskup Agus.
Sebagai Pemilik Rumah Sakit St. Vincentius Singawang, Mgr. Agustinus Agus mengatakan bahwa tentu dari pihak Keuskupan akan memperhatikan, jika ada masalah dan kasus sekarang pasti pasti juga turun tangan.
Namun, Mgr. Agus menganggap rumah sakit ini adalah anak yang sudah dewasa, bagaimana mengatasi masalah secara dewasa, tapi secara pribadi sebagai Uskup Agung Pontianak, tidak akan pernah mau lepas tangan dari situasi Rumah Sakit St. Vincentius ini, karena memang milik Keuskupan.
Uskup Agung Pontianak juga mengharapkan keterbukaan antara rumah sakit dengan keuskupan karena sebagai Rumah Sakit adalah pelayanan yang sungguh muliah dan itu sudah dimulai sedari 110 tahun yang lalu.
Uskup Agung Pontianak juga menegaskan jika anggota melayani dengan kasih, dan bicara melayani tidak melulu bicara tentang uang.
"Kasih itu juga bisa ditunjukkan dengan senyuman untuk orang, memberi salam, memberi hormat dan sikap empati kepada orang lain,” ujarnya.
Sebelum menutup sambutannya, Mgr. Agus berpesan jangan pernah main-main dengan tutur kata dan bahasa karena itu sangat penting dalam sikap melayani.
“Dimana ada kasih, disitu ada Tuhan dan kalau disitu ada Tuhan maka tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan. Maka jika anda mengandalakan Kasih maka Tuhan hadir disitu dan Tuhan akan memberikan solusi,” tegas Mgr. Agus sembari menutup sambutannya.
Dalam pandemi Covid 19 Seperti ini, ia ingatkan bahwa jangan tanya kapan selesai.
Anggap saja Covid19 ini tidak akan selesai karena berangkat dari situlah tim yang melayani diajak untuk memiliki semangat berjaga-jaga.
Jangan juga terlalu menganggap remeh, dan jangan juga terlalu takut berlebihan terhadap covid19.
Namun hal yang harus dimiliki adalah sikap netral dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi, artinya seimbang dalam hidup.
Karena hidup ini selalu ada kompromi dan pada akhirnya tidak ada yang sempurna.
Sebab, dari zaman Adam dan Hawa tidak ada lagi yang mudah di dunia ini.
“Berbuatlah dan bekerjalah dalam iman dan kasih, untuk kemuliaan Tuhan,” tambah Mgr. Agus.
Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan Foto bersama dan makan siang bersama seluruh tamu undangan. (*)