Maka, dikatakan Malik Saepudin bisa saja hal itu adalah pertanda Gelombang dua.
"Tetapi dari upaya Pemprov Kalbar dan jajarannya, juga masyarakat di Kalbar, saya optimis tidak akan terjadi gelombang dua," ucap Dr. Malik Saepudin.
Namun demikian menurutnya harus terus diwaspadai oleh semua masyarakat Kalbar, bahwa analisis data yang ada, perlu mengkaitkan antara pergerakan masyarakat dengan kasus harian.
Secara epidemiologis, diungkapkan Dr. Malik telah dibuktikan bahwa peningkatan kasus covid-19 di Kalbar seiring dengan peningkatan pergerakan atau mobilitas masyarakat, serta konsistensi masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Apakah dalam waktu 28 hari ke depan kasus akan meningkat, kita akan analisa pergerakan penduduk dengan dampaknya terhadap kasus harian.
Kita beruntung di Kalbar ada tim pakar regional wilayah Kalimantan dan sulawesi yang menganalisa terus situasi ini, yang memberikan masukan ke Pemprov dalam melakukan langkah-langkah taktis dan setrategis untuk percepatan penanganan wabah covid-19," kata Dr. Malik Saepudin.
Dengan demikian, diakuinya tentu memiliki dampak yang nyata dalam menekan laju pertambahan kasus Covid-19 di wilayah Kalbar.
Kebijakan yang konsisten tentang pengawasan pergerakan atau mobilitas penduduk antar wilayah kepulaun dengan memberlakukan ketentuan yang ketat.
Menurutnya, dapat dilakukan melalui hukti surat keterangan bebas covid-19 bagi para penumpang pesawat dan kapal, serta kendaraan dari lintas batas yang akan masuk ke Kalbar. Dengan itu dipastikannya akan dapat menekan penyebaran Covid-19 di Kalbar.
"Dengan kata lain, semakin baik upaya pengawasan pergerakan penduduk, maka akan semakin menurun laju penularan Covid-19 dalam 2-4 minggu ke depan," jelas Dr. Malik.
Adanya kenaikan kasus Covid-19 di Kalbar dan dibeberapa wilayah di Indonesia, dijelaskannya menggambarkan kemampuan 3T khususnya tindakan pemeriksaan atau rapid test adalah langkah lebih baik secara kualitas maupun kuantitas untuk terus dilakukan.
Terlabih di Kalbar yang telah didukung dengan adanya laboratorium digital pemeriksaan Covid-19 di Rumah Sakit Untan yang sudah madahi. Sehingga memudahkan dan meningkatkan kapasitas percepatan hasil pemeriksaan covid-19.
"Hal inilah bahwa peningkatan kasus yang terjadi di Kalbar bukanlah menggambarkan puncak wabah atau gelombang kedua. Semoga wabah Covid-19 ini cepat berlalu," pungkas Malik Saepudin.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: