Pengamat Ekonomi Untan Ungkap Penyebab Gas LPG 3 Kilo Langka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berjubel mengantre untuk membeli satu tabung LPG 3 kilogram dalam operasi pasar LPG 3 Kg di Pasar Kemuning, Jalan M Yamin, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (27/7/2020) siang.

Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak dan Pertamina wilayah Kalbar menggelar operasi pasar ellpiji subsidi tabung gas 3 kilo di empat titik secara serentak menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2020.

Keempat titik lokasi OP elpiji subsidi tabung gas 3 kilo tersebut, yakni di kawasan Pasar Belimbing Kecamatan Pontianak Barat.

Kemudian di Pasar Puring Kecamatan Pontianak Utara, Pasar Kenanga Anggrek Kecamatan Pontianak Timur dan Pasar Kemuning Kecamatan Pontianak Kota.

Masing-masing menjual 560 tabung atau sebanyak 2.240 ellpiji subsidi tabung gas 3 kilo.

Ia menerangkan operasi pasar secara khusus diperuntukkan untuk masyarakat tidak mampu dan UKM.

Sehingga mereka yang membutuhkannya mudah dalam mendapatkan elpiji subsidi sesuai HET dan mencegah antrean di pangkalan-pangkalan elpiji subsidi.

"Operasi pasar elpiji subsidi ini kami gelar di empat titik pasar tradisional di empat kecamatan, yang bertujuan memudahkan masyarakat mendapatkan elpiji subsidi dan sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 16.500 per tabung," ujarnya.

Wali Kota Ancam Cabut Izin

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono akan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku usaha rumah makan kelas menengah ke atas, restoran, dan pelaku lainnya yang menggunakan tabung gas LPG 3 Kg.

"Saya ingatkan kepada para pelaku usaha menengah, restoran, rumah makan, maupun rumah tangga untuk tidak menggunakan gas LPG 3Kg," ujarnya saat meninjau pelaksanaan operasi pasar LPG 3 kg di Pasar Dahlia, Jumat (24/7/2020).

Menurutnya bagi rumah tangga yang menengah ke atas untuk menggunakan non subsidi bright gas atau gas 12 kg.

Sehingga masyarakat yang kategori berpenghasilan rendah dapat terlayani semua.

Kendati demikian, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha menengah untuk mengubah pemakaian gas LPG 3 Kg ke gas non subsidi.

"Kalau sampai kita lakukan sidak nanti dan kita temukan pemakaian gas 3 kg di lapangan kita akan lakukan sanksi hingga ke penutupan usahanya," ujarnya.

Edi mengatakan saat ini pihaknya bersama dengan pertamina akan menyelidiki dan mengecek penyebab terjadinya antrian pembelian LPG 3kg.

Halaman
1234

Berita Terkini