TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Kepala Kepolisian Resort (Polres) Kubu Raya, AKBP Yani Permana menyatakan, akan terus mengupayakan dalam mengurangi titik api (hotspot) persoalan bencana kebakaran lahan dan hutan (karhutla) pada tahun ini.
Bahkan, dirinya mengungkapkan telah menargetkan tidak lebih dari 20 titik api karhutla yang akan muncul pada tahun 2020, khususnya diwilayah Kabupaten Kubu Raya.
"Kalau 2018 ada 48 titik api, 2019 ada 83 titik api, dan insyaallah di tahun 2020 ini kita berdoa bersama, dan dukungan seluruh stakeholder untuk memerangi ini,"ujarnya Minggu (12/7/2020).
"Sehingga target kita tidak lebih dari 20 titik api, khususnya untuk di Kabupaten Kubu Raya," ungkap AKBP Yani.
• Bhabinkamtibmas Bripda Febri Sosialisasikan Pencegahan Karhutla
• Terbukti Bersalah dalam Sidang Kasus Karhutla, Perusahaan di Kalbar Ini Dihukum Denda Rp 1 Miliar
AKBP Yani menjelaskan, hampir 70 persen lahan di wilayah Kabupaten Kubu Raya merupakan lahan yang gambut, dan pada kedalamannyapun bisa mencapai hingga enam meter.
Sehingga hal itupun butuh kerja yang keras, serta dibutuhkannya peran dan kerjasama antar semua pihak.
"Dari awal kita sudah mensosialisasikan bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Manggala Abdi, serta masyarakat peduli api dan sebagainya, serta kita juga sudah membentuk tim-tim sendiri termasuk perbanyakan bendungan-bendungan untuk perairan atau pengisian air dimereka, sehingga basahan tanah yang ada tidak kurang dari 40 cm,"
"Dan harapan besar kami dari pihak kepolisian kepada masyarakat khususnya petani dan peladang serta masyarakat pengguna jalan, baik itu desa maupun yang lainnya untuk tidak membuang puntung rokok yang mengakibatkan kebakaran di semak-semak dan sebagainya, ataupun sengaja membakar," jelasnya.
"Ayo kita taat, patuh, serta disiplin sehingga di tahun 2020 ini kita bisa bebas asap," ajak Kapolres.
• DPRD Serius Bahas Raperda Karhutla, Angeline: Kita Ingin Perda Ini Beri Perlindungan pada Peladang
Lanjutnya dalam persiapan penanggulangan Karhutla diwilayah Kubu Raya juga, jelas AKBP Yani, sejak dari awal tahun 2020 telah melakukan beberapa persiapan, ataupun langkah-langkah pencegahan.
"Kesiapan kita menghadapi bencana tahunan yaitu karhutla, kita sudah menyiapkan beberapa agenda termasuk agenda itu sudah berjalan dari awal tahun 2020,
"Kami ada program Polsani yakni Polisi Sahabat Petani, untuk merubah mainset dan culture mereka didalam proses pembukaan lahan, sehingga tidak lagi dengan cara dibakar,"
"Beberapa program lainnya insyaallah terus bergulir, insya Allah kita punya target di tahun 2020 ini tidak ada kebakaran lahan lagi yang sedahsyat di tahun kemaren," sampainya.
Selain itu juga, AKBP Yani menyampaikan bahwa pihaknya juga telah melakukan sosialisasi, pengecekan kesiapan dan melaksanakan apel kesiapsiagaan bersama masyarakat, dan perusahaan yang berada di daerah rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak