Dengan begitu, tim pakar FKM UI itu menjelaskan bahwa pertengahan bulan Mei bisa jadi puncak wabah virus corona.
"Pertengahan bulan Mei sudah meningkat drastis, itu hariannya ya," ujar Pandu.
"Jadi di saat itulah, kalau enggak ada mudik. Kalau ada mudik itu agak meningkat drastis lagi pas Lebaran," kata dia.
Pandu pun menuturkan upaya PSBB yang disiplin bisa menjadi salah satu solusi agar wabah virus corona segara mereda.
Bulan Juni 2020 diprediksikan oleh pakar FKM UI kalau pandemi virus corona akan menurun.
"Kalau penularan menurun itu artinya yang tadinya diharapkan puncaknya bulan Mei mungkin bisa bulan Juni karena ada slowing down," kata dia.
Sebagian artikel ini sudah pernah tayang di Nakita.id dengan judul Kabar Gembira untuk Kita Semua, Tim Pakar Asal Indonesia Ini Bocorkan Prediksi Berakhirnya Wabah Virus Corona hingga Gambaran Puncak Pandemi, Kapan?
Virus Corona Tetap Bisa Hidup saat Dipanaskan pada Suhu 60 Derajat, Ini Satu-satunya Cara Membunuh
Sebuah tim ilmuan dari Prancis melakukan penelitian mengenai daya tahan hidup virus corona.
Selama ini hasil penelitian menunjukkan selama musim panas (Eropa sebentar lagi masuk musim semi), wabah akan berkurang.
Termasuk diyakni virus Covid-19 akan berkurang drastis.
Namun kini, fakta baru Virus Corona SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 terungkap.
• PERKIRAAN Meleset, Ilmuwan Beberkan Kini Virus Corona Menular 2 Kali Lebih Cepat
• CHINA Dituduh Menyesatkan Dunia, Sembunyikan Dokumen Penting & Fakta Besar Soal Virus Corona
Dari hasil penelitian Profesor Remi Charrel dan timnya dari Universitas Aix-Marseille di Perancis selatan menemukan fakta yang sangat mengejutkan.
Virus Corona SARS-CoV-2 tidak mati meski dipanaskan hingga 60 derajat Celsius (140 Fahrenheit) selama satu jam.
Setelah dipanaskan hingga 60 derajat Celcius (140 Fahrenheit) selama satu jam, strain virus ini masih hidup dan berkembang biak.
Para ilmuwan menemukan Virus Corona SARS-CoV-2 baru mati setelah dipanaskan hingga mendekati titik didih air 100 derajat Celcius, yakni 92 derajat Celsius.