Kecelakaan Maut di Sambas

TERUNGKAP Pemicu Kecelakaan Renggut 2 Jiwa di Depan Markas TNI Sambas, Ada yang Melanggar Aturan

Penulis: Muhammad Luthfi
Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERUNGKAP Pemicu Kecelakaan Renggut 2 Jiwa di Depan Markas TNI Sambas, Jumat (14/2/2020) pagi WIB. Ada yang Melanggar Aturan.

TERUNGKAP Pemicu Kecelakaan Renggut 2 Jiwa di Depan Markas TNI Sambas, Ada yang Melanggar Aturan

SAMBAS - Kecelakaan lalu lintas merenggut dua korban jiwa, di Jalan Tabrani Ahmad, Desa Saing Rambi, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (14/02/2020) pagi WIB.

Dua korban meninggal yakni, Bong Ket Jung (61) warga Desa Lumbang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas.

Kemudian Joko Tri Santoso (20), warga Desa Bukit Mulya, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas.

Sedangkan Wahyu Santoso (21), rekan Joko Tri Santoso juga warga Desa Bukit Mulya, Kecamatan Subah, menderita luka-luka.

Peristiwa mengerikan ini terjadi di depan markas Batalyon Infanteri 645/Gardatama Yudha atau Yonif 645/GTY Sambas.

Kapolres Sambas, AKBP Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo melalui Kasat Lantas Polres Sambas, AKP Andhika Yudistira Maesa Dezki membenarkan peristiwa tersebut.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Joko Tri Santoso membonceng Wahyu Santoso menggunakan kendaraan roda dua Yamaha R15 KB 6799 TL melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Kota Sambas menuju Kota Singkawang.

BREAKING NEWS - Geger, 37 Siswa SD Negeri di Sanggau Silet Tangan Sendiri

Dari arah berlawanan, Bong Ket Jung mengendarai Yamaha Jupiter Z KB 2515 PQ.

"Setibanya di Jalan Raya Tabrani Desa Saing Rambi atau di depan Markas Batalyon 645 Sambas, Bong Ket Jung datang dari arah Kota Singkawang menuju Sambas dan hendak menyebrang ke arah kanan jalan menuju Jalan Tanggul," kata Kasat Lantas.

"Jarak kedua kendaraan sudah sangat dekat dan tidak cukup waktu untuk menghindar. Sehingga terjadilah tabrakan yang mengakibatkan kendaraan dan penumpang terpental ke aspal. Korban mengalami luka-luka dan fatal," tambah Andhika.

Bong Ket Jung bahkan sampai terlempar ke saluran, sedangkan Wahyu Santoso dan Joko Tri Santoso sekarat di jalan raya.

Tiga korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit St. Elisabeth Sambas untuk dilakukan perawatan medis.

Bong Ket Jung meninggal dunia di lokasi kecelakaan.

"Korban mengalami patah terbuka dan remuk pada kaki sebelah kiri, luka lecet di kepala, luka lecet di paha kanan, pendarahan dari mulut dan telinga. Akibatnya ia meninggal dunia di lokasi kecelakaan," katanya.

Sedangkan Joko Tri Santoso menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit.

"Korban mengalami luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada lutut kanan, luka lecet di jari tangan kiri, mata sebelah kiri dan kanan lebam, dahi benjol dan mengalami pendarahan dari mulut, hidung dan telinga,"

"Korban tidak sadarkan diri dan sempat dirawat di Rumah Sakit St Elisabeth Sambas. Namun ia meninggal dunia pada saat menjalani penanganan medis," kata Kasat Lantas.

KRONOLOGI Kecelakaan Maut Depan Batalyon 645 Sambas Renggut Dua Korban Jiwa dan Hasil Olah TKP (KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WAWAN GUNAWAN/ISTIMEWA)

SAKSI Mata Ungkap Detik-detik Kecelakaan Maut Renggut Dua Korban Jiwa Depan Batalyon 645 Sambas

Adapun Wahyu Santoso menderita luka parah dan hingga Jumat jelang malam belum sadarkan diri.

"Ia mengalami luka robek pada pelipis mata kiri, dan tidak sadarkan diri dan masih dirawat di Rumah Sakit Elisabeth Sambas," kata Andhika.

Kendaraan roda dua yang terlibat dalam kecelakaan maut tersebut diamankan ke Pos Lantas Sambas.

Dari hasil pemeriksaan awal, menurut Kasat Lantas, pengendara Jupiter Z KB 2515 PQ diduga lalai berkendara.

"Kesimpulan sementara, berdasarkan hasil olah TKP serta keterangan saksi-saksi, pengendara Yamaha Jupiter Z, Bong Ket Jung diduga lalai sehingga mengakibatkan kecelakaan," kata Andhika.

Dari peristiwa ini, Kasat kembali mengimbau seluruh masyarakat senantiasa hati-hati dalam mengendarai kendaraan bermotor dan moda transportasi lainnya.

Kecelakaan Terparah

Beny (25), warga setempat mengatakan, kecelakaan maut tersebut terjadi Jumat siang.

"Kejadiannya sekitar pukul 12-an, pada saat orang ibadah Salat Jumat. Pengendara R15 melaju dari arah pasar, sedangkan satu pengendara lainnya belok di jalan yang katanya tidak dibolehkan," kata Beny, Jumat (14/2/2020).

Ia mengungkapkan, Pengendara yang menggunakan kendaraan bermotor R15 melaju dari arah pasar menuju arah Pemangakat atau Kota Singawang.

Sedangkan, pengendara lainnya menggunakan motor Zupiter hendak berputar arah di lokasi belokan.

Di kawasan tersebut sudah ada marka jalan yang melarang pengendara motor maupun mobil untuk berbelok ataupun berputar arah.

"Tadi satu pengendara yang dari arah pasar (Pengendara R15-red) sempat sadarkan diri setelah kejadian, tapi pas mau dibawa ke Rumah Sakit ia tidak sadar," katanya.

"Kalau yang dua orang lagi satunya terpental masuk parit, kakinya hancur dan meninggal di lokasi. Sedangkan satunya tergeletak di jalan dan dibawa ke rumah sakit," kata Beny.

Kata Beny, pengendara sepeda motor R15 diketahui adalah orang dari Kecamatan Subah.

"Pengendara motor R15 kalau tidak salah orang Subah," jelasnya.

Dari pengakuan Beny, di lokasi memang sering terjadi kecelakaan. Hanya saja tidak separah kali ini yang sampai memakan korban jiwa.

"Memang sering terjadi kecelakaan di daerah ini, tapi ini yang paling parah," kata Beny.

VIDEO Tersebar

Beberapa waktu setelah kecelakaan, video memperlihatkan tiga korban tersebar di media sosial.

Dalam video ditampilkan sejumlah orang sibuk mengatur lalu lintas, sedangkan korban berada di posisi berbeda.

Adapun tiga korban, dua di antaranya tampak masih usia muda.

Sedangkan satu lainnya, bertubuh gempal dan kelihatannya sudah orangtua.

Satu korban berada di saluran jalan raya dalam kondisi telungkup dan bagian kaki kiri remuk.

Korban mengenakan baju abu-abu dan celana pendek, diduga terlempar ke parit tersebut.

Korban lainnya tampak menengadah di tepi jalan raya. Korban ini mengenakan celana jeans, kaus putih dan jaket.

Korban terakhir berada di tengah jalan raya dekat motor yang diduga terlibat dalam musibah tersebut.

Ia terkapar dalam posisi menyamping, mengenakan helm, jaket, celana drill dan sepatu.

Warga setempat dan sejumlah anggota TNI menetralisir lokasi kecelakaan dan mengatur arus lalu lintas.

Tampak warga lainnya melihat dari kejauhan. (*)

Berita Terkini