Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad Berharap Dilaporkan Pengguna Narkoba ke Polisi Jika Tersinggung Ceramah UAS

Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad

"Maka kalau ada manusia yang menyebar isu berarti....," kata UAS disambut jamaah dengan menyebut setan.

"Bukan saya yang ngomong ya. Saya cuman menggiring opini aja," kata UAS seraya tersenyum.

Oleh karena itu, kata UAS, makanya jangan mudah percaya dengan isu.

"Lebih baik percaya pada usi," katanya.

UAS menegaskan, malam ini membantah semua isu-isu itu. 

Ustadz Abdul Somad melanjutkan, setelah sampai di Mempawah, dirinya diminta untuk tidak turun dulu dari mobil.

"Ustadz jangan sampai salah salam, itu Bupatinya yang pakai jilbab," kata UAS.

UAS melanjutkan dirinya melihat perempuan pakai jilbab syari, jilbab panjang kenapa cipika cipiki dengan Wakil Gubernur?

"Dalam hati saya, ini bahaya ini. Rupanya istri bapak (wakil gubernur)," kata UAS.

"Cobalah saya turutkan, udah saya sebarkan isu di internetkan. Ini ternyata ada terjadi yang tidak benar. Naudzubillah. Makanya jangan sempat tertelan isu," kata UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, silaturahim bukan hanya sekadar salaman.

Silaturahim bukan hanya sekadar senyuman. Silaturahim sampai kepada berikan makanan.

Setelah menghilangkan isu dan bersilaturahim, pesan kedua Ustadz Abdul Somad adalah pilih pintu surga mana yang kau masuki sesuai dengan yang engkau mampu dan engkau miliki.

Setelah menghilangkan isu dan bersilaturahim barulah berdiri program-program.

"Masjid bisa berdiri karena silaturahim. Silaturahim antara orang kaya yang punya semen, dengan orang yang punya otak tukang gambar, dengan tukang yang jujur dan amanah," kata UAS.

"Siapa yang bangun masjid, dibangunkan untuknya satu tempat di dalam surga," jelas UAS.

Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad mengajak untuk bercita-cita dalam hati mesti membangun masjid.

"Dalam hati bercita-cita musti menjadi entrepreneur, menjadi politikus, musti menjadi orang kaya. Tapi bukan tujuan. Itu hanya wasilah. Tujuannya adalah mencari ridha Allah SWT dengan membangun masjid," katanya.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, ada orang kaya masuk surga karena kaya.

Ada juga yang masuk surga karena sabar dengan penyakitnya.

Ada juga yang masuk surga karena jabatan dan kekuasaan.

"Tujuh golongan yang mendapat naungan Allah SWT. Pada hari itu tak ada naungan lain selain naungan Allah SWT. Satu di antaranya adalah pemimpin yang adil," kata UAS.

Oleh karena itu, Ustadz Abdul Somad berpesan agar jangan pernah berfikir tak mau menjadi pemimpin.

"Segenggam kekuasaan di tangan lebih bermakna dari isi kepala yang brilian," kata UAS seraya mendoakan alumnus Pesantren Darusaalam Sengkubang jadi pemimpin masa depan.

Pesan ketiga Ustadz Abdul Somad adalah menjaga masa muda. Masa muda harus dijaga. 

"Bangga saya, anak muda sudah duduk di anggota legislatif. Mudah-mudahan bisa menyelamatkan anak muda yang lain," kata UAS.

Bisa menjadi contoh. Sehingga bapak ibunya bisa mengasi nasehat.

"Tengok tu sebaya sama ente tapi dia sudah berhasil. Lihat itu. Nah, anak-anak muda harus jadi contoh," kata UAS.

Lihat anak-anak muda di Pesantren Darussalam. Masih muda tapi mereka tahan berpisah dengan orangtua.

Ustadz Abdul Somad mengatakan di antara yang ditanya nanti di padang mahsyar, yang dituntut adalah masa muda.

"Tapi tak ada satupun anak muda Mempawah yang bonceng-boncengan," kata UAS. 

Simak selengkapnya dalam video berikut ini:

Berita Terkini