Ustadz Abdul Somad mendoakan anak-anak muda di Kabupaten Mempawah diselamatkan Allah SWT dari narkoba.
Doa itu disampaikan Ustadz Abdul Somad saat menyampaikan tausiyah di Masjid Rayyana, Pesantren Darussalam Sengkubang, Kabupaten Mempawah belum lama ini.
"Ya Allah, selamatkan anak-anak muda Mempawah dari narkoba.," kata Ustadz Abdul Somad.
UAS mengatakan, kalau sudah terkena narkoba maka tak ada harapan.
Narkoba tak bisa dipenjara.
"Orang kena narkoba, dimasukkan di penjara. Dipukul, dihukum, tidak bisa. Karena pecandu narkoba orang sakit. Orang sakit hanya bisa direhabilitasi," kata UAS.
Namun demikian, Ustadz Abdul Somad menegaskan biaya rehabilitasi itu besar.
Baca: Pesan Ustadz Abdul Somad Saat Ceramah di Masjid Rayyana Pesantren Darussalam Sengkubang Mempawah
Baca: FOTO : Jemaah Tumpah Ruah Hadiri Tabligh Akbar Abdul Somad di Masjid Raya Mujahidin Pontianak
"Satu bulan Rp 3 juta. Satu tahun 36 juta. Makanya kalau kau sudah kena narkoba, ngabiskan duit aja," katanya.
"Jauh sungai dari sini? Laut maksudnya. Terjun ajalah kau ke laut. Tak ada gunanya kau idup, buat semak dunia ini," ungkap UAS.
"Sakaw, menggigil, tak masuk narkoba. Begitu masuk ha..tenang, fly, begitu kurang, harganya berapa? lebih mahal dari emas," kata Ustadz Abdul Somad.
"Tak ada duit jual tanah. Tak ada tanah, jual motor. Tak ada motor, akhirnya bininya masak sarapan, nasi nggak panas-panas. Rupanya tabung gas udah dijual lakinya. Sakingkan parahnyalah pecandu narkoba," kata Ustadz Abdul Somad.
Oleh karena itu, Ustadz Abdul Somad menegaskan, pecandu narkoba ini, pengedar narkoba, bandar-bandarnya jangan dipenjara.
"Tembak mati saja. Tembak mati. Jangan takut," tegas UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, di Saudi Arabia, mereka tidak di tembak.
"Saya melihat dengan biji mata kepala saya sendiri. Pembawa narkoba tidak ditembak. Pancung," katanya.
"Ni nampaknya pecandu-pecandu narkoba sakit hati pasti pecandu narkoba. Pengedar pasti sakit hati ni pasti melapor ke polisi. Mudah-mudahan pecandu (narkoba) melapor. Aamiiin," kata UAS.
Baca: Gubernur Kalbar Sutarmidji Ajak Umat Jaga Ustadz Abdul Somad (UAS)
Baca: Mimpi Ustadz Abdul Somad Sebelum Sampaikan Ceramah di Pesantren Darussalam Sengkubang Kalbar
Mengapa melaporkan UAS ke Polisi?
Ustadz Abdul Somad mengatakan, supaya pas dia melapor bisa langsung ditangkap.
"Saya tersinggung," kata UAS mencontohkan pecandu narkoba melapor ke Polisi.
"Kenapa kamu tersinggung? Karena Ustadz Somad nyinggung narkoba. Jadi kamu pemakai? Iya. Tangkap," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad melanjutkan, kita akan bersaing dengan Eropa dan Jepang, dengan Amerika ke depan.
"Bagaimana kalau generasi muda kita sudah dirusak otaknya," katanya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, orang yang kena narkoba itu cuma empat.
Pertama bodoh, kedua gila, ketiga mati keempat penjara.
Sekali lagi kudoakan ya Allah selamatkan anak-anak muda Mempawah dari narkoba.
Selain narkoba, seks bebas menurut UAS juga luar biasa.
Zaman saya muda masih selamat. Saya diselamatkan oleh keadaan. Karena zaman dulu mau kenalan sama perempuan, taku, grogi.
Belum lagi jumpa, dari jauh saja sudah menggigil ketakutan.
Zaman sekarang, ambil handphone, cari namanya di internet, buka hai kenalan dong.
Makan bakso dua kali selesai. Akhirnya bonceng sana-bonceng sini pegi tepi laut angin kencang, masuk angin kembung.
"Perempuan, jaga kehormatan kalian. Laki-laki, perempuan adalah adek kalian. Perempuan adalah anak kalian. Hari ini kalian menyia-nyiakan perempuan, ingat! 25 tahun akan datang kalianpun akan punya anak perempuan. Awas anak kalian," kata UAS.
3 Pesan UAS di Mempawah
Ustadz Abdul Somad menyampaikan tausiyah di Masjid Rayyana, Pesantren Darussalam Sengkubang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Kamis (3/10/2019) malam.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan beberapa pesan kepada jemaah yang hadir.
Pesan pertama yang disampaikan Ustadz Abdul Somad adalah tentang menghilangkan isu dan sambung silaturahim.
Ustadz Abdul Somad menceritakan mimpinya sebelum ceramah di Sengkubang Kabupaten Mempawah.
Menurut Ustadz Abdul Somad, saat sampai di Mempawah dirinya tidur di tempat yang sudah disediakan.
"Dalam tidur itu saya bermimpi sampai ke sebuah daerah lalu kemudian disuruh menunggu," kata UAS.
Tidak berapa lama datang panitia. Kata panitia, Ustadz Jamaahnya tak cukup 600 orang maka pengajian ditunda besok.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, setelah bangun dirinya lama terfikir.
"Begitulah saya jalan jauh kok jamaahnya nggak sampai 600 orang. Apa yang terjadi sebenarnya?," kata UAS.
Setan sedang menyebarkan isu. Setan menyebarkan isu melalui mimpi.
"Masok dia ke dalam mimpi saya. Dia tahu saya letih, lelah, dibuatnya kehilangan semangat," ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Udahlah Abdul Somad kau tidur ajalah. Jamaah tak sampai 600 katanya," kata UAS.
Ternyata masya Allah, tabarakallah. Jadi intinya kerja syetan menyebarkan isu melalui mimpi.
"Maka kalau ada manusia yang menyebar isu berarti....," kata UAS disambut jamaah dengan menyebut setan.
"Bukan saya yang ngomong ya. Saya cuman menggiring opini aja," kata UAS seraya tersenyum.
Oleh karena itu, kata UAS, makanya jangan mudah percaya dengan isu.
"Lebih baik percaya pada usi," katanya.
UAS menegaskan, malam ini membantah semua isu-isu itu.
Ustadz Abdul Somad melanjutkan, setelah sampai di Mempawah, dirinya diminta untuk tidak turun dulu dari mobil.
"Ustadz jangan sampai salah salam, itu Bupatinya yang pakai jilbab," kata UAS.
UAS melanjutkan dirinya melihat perempuan pakai jilbab syari, jilbab panjang kenapa cipika cipiki dengan Wakil Gubernur?
"Dalam hati saya, ini bahaya ini. Rupanya istri bapak (wakil gubernur)," kata UAS.
"Cobalah saya turutkan, udah saya sebarkan isu di internetkan. Ini ternyata ada terjadi yang tidak benar. Naudzubillah. Makanya jangan sempat tertelan isu," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, silaturahim bukan hanya sekadar salaman.
Silaturahim bukan hanya sekadar senyuman. Silaturahim sampai kepada berikan makanan.
Setelah menghilangkan isu dan bersilaturahim, pesan kedua Ustadz Abdul Somad adalah pilih pintu surga mana yang kau masuki sesuai dengan yang engkau mampu dan engkau miliki.
Setelah menghilangkan isu dan bersilaturahim barulah berdiri program-program.
"Masjid bisa berdiri karena silaturahim. Silaturahim antara orang kaya yang punya semen, dengan orang yang punya otak tukang gambar, dengan tukang yang jujur dan amanah," kata UAS.
"Siapa yang bangun masjid, dibangunkan untuknya satu tempat di dalam surga," jelas UAS.
Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad mengajak untuk bercita-cita dalam hati mesti membangun masjid.
"Dalam hati bercita-cita musti menjadi entrepreneur, menjadi politikus, musti menjadi orang kaya. Tapi bukan tujuan. Itu hanya wasilah. Tujuannya adalah mencari ridha Allah SWT dengan membangun masjid," katanya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, ada orang kaya masuk surga karena kaya.
Ada juga yang masuk surga karena sabar dengan penyakitnya.
Ada juga yang masuk surga karena jabatan dan kekuasaan.
"Tujuh golongan yang mendapat naungan Allah SWT. Pada hari itu tak ada naungan lain selain naungan Allah SWT. Satu di antaranya adalah pemimpin yang adil," kata UAS.
Oleh karena itu, Ustadz Abdul Somad berpesan agar jangan pernah berfikir tak mau menjadi pemimpin.
"Segenggam kekuasaan di tangan lebih bermakna dari isi kepala yang brilian," kata UAS seraya mendoakan alumnus Pesantren Darusaalam Sengkubang jadi pemimpin masa depan.
Pesan ketiga Ustadz Abdul Somad adalah menjaga masa muda. Masa muda harus dijaga.
"Bangga saya, anak muda sudah duduk di anggota legislatif. Mudah-mudahan bisa menyelamatkan anak muda yang lain," kata UAS.
Bisa menjadi contoh. Sehingga bapak ibunya bisa mengasi nasehat.
"Tengok tu sebaya sama ente tapi dia sudah berhasil. Lihat itu. Nah, anak-anak muda harus jadi contoh," kata UAS.
Lihat anak-anak muda di Pesantren Darussalam. Masih muda tapi mereka tahan berpisah dengan orangtua.
Ustadz Abdul Somad mengatakan di antara yang ditanya nanti di padang mahsyar, yang dituntut adalah masa muda.
"Tapi tak ada satupun anak muda Mempawah yang bonceng-boncengan," kata UAS.
Simak selengkapnya dalam video berikut ini: