UAS menegaskan, Islam tak perlu diajari bagaimana berinteraksi sosial dengan saudara kita non muslim. Karena kita sudah lama bertetangga.
"Apalagi orang Tanjung Pinang. Seandainya orang Tanjung Pinang ini ekstrim, takkan ada orang Tionghoa di Tanjung Pinang," paparnya.
"Kita semuanya bisa menerima. Siapapun yang datang semua bertetangga berkawan, bersahabat," kata Ustadz Abdul Somad.
Tapi kalau sudah dalam masalah ibadah ritual tidak ada tawar-menawar, kata UAS seraya mengutip surat Al Ikhlas.
"Sekarang banyak yang tak bisa membedakan, kebablasan. Tidak bisa membedakan mana toleransi, mana telor asin. Harus bisa dibedakan. Jangan karena toleransi mengorbankan keyakinan, akidah, anak-anak kita. Naudzubillah," katanya.
"Dan orang-orang yang pernah di pesantren pun, ketika menonton itu mengatakan ini bukan anak pesantren. Anak pesantren tak begitu," pungkas UAS.
Ayah dari Wirda Mansur, Ustaz Yusuf Mansur membalas tanggapan UAS.
Yusuf Mansur mengunggah ulang video tanggapan Ustadz Abdul Somad di akun Instagram miliknya @yusufmansurnew.
Dalam postingan itu, Yusuf Mansur menuliskan caption pendek:
“Ada nasihat guru qt, UAS. Saya&Wirda, pmbelajar. Lg trs bljr knn kiri,” tulisnya.
Melansir Tribunnews, beberapa waktu lalu, PBNU bersama dengan Livi Zheng dan Komposer Purwacaraka menggelar konferensi pers terkait film The Santri.
Livi Zheng yang menyutradari film The Santri mengatakana bahwa proses syuting baru akan dilakukan pada Oktober mendatang.
Lokasi syuting akan diadakan di dua negara yakni Indonesia dan Amerika Serikat.
Film yang dibintangi Wirda Mansur tersebut diperkirakan akan tayang pada April 2020.
Sementara untuk keterlibatan dalam film, saat itu Livi mengaku belum memutuskan.