Anggota Komisi V DPRRI, Syarif Abdullah Alkadrie menuturkan, setelah melihat langsung progres pembangunan Jembatan Landak II bahwa saat ini tinggal sedikit lagi pekerjaan yang akan diselesaikan.
Syarif Abdullah menceritakan asal mula pembangunan itu atas dasar komitmen yang kuat oleh Pemerintah Kota Pontianak. Karena Pemkot berani menanggung semua biaya pembebasan lahannya dan pembangunan jalan penghubungnnya.
"Kita lihat progresnya udah bagus ini, tentunya ini berkat komitmen dari Pemkot Pontianak yang saat pengajuan dan pengalokasian anggaran oleh pemerintah pusat. Pemkot Pontianak bersedia membebaskan tanah dan segala bangunan yang ada, khususnya yang terdampak pembangunan ini," ucap Syarif Abdullah.
Ia melihat hampir semuanya pondasi sudah selesai, tinggal membuat pondasi jalan penghubung arah Pontianak Utara saja, sedangkan kerangka baja tingga satu segmen lagi yang belum terpasang.
"Harapan kita, tentunya April ini semua sudah tersambung semua dan selesai. Pada Agustus sesuai harapan Wali Kota Pontianak dapat dilalui kendaraan," ucap Syarif Abdullah.
Berfungsinya jembatan ini kedepannya diharap mampu menjadi solusi kemacetan yang ada di Utara dan Timur. "Mudahan tidak ada kendala dan agustus sidah berfungsi," harapnya.
Anggota DPRRI dapil Kalbar ini menegakan, ia akan terus mendorong pembangunan yang ada di Kalbar. Pihaknya di Komisi V masih mendorong bantuan pembangunan pemerintah pusat untuk Kalbar, sehingga infrastruktur yang ada terus berkelanjutan.
Tak hanya Jembatan Landak II, Syarif Abdullah menambahkan pembangunan kedepannya juga terkait Jembatan Kapuas III.
"Yang jelas Jembatan Kapuas III sudah positif, rencana sudah selesai dan jalurnya melalui terowongan bawah laut. Semoga ini dalam waktu dekat dapat direalisasikan karena semua persyaratannya sudah," ucap politisi Nasdem ini.
Kemudian, ia melihat ada satu lagi yang harus dibuat untuk mengatasi kemacetan yang ada di Pontianak di antaranya membangun duplikasi Jembatan Kapuas I. Pemerintah Kota Pontianak diminta untuk bersiap-siap membebaskan lahannya.
"Selain itu rencana membangun jembatan di lahan eks Terminal Siantan ke Bardanadi atau Pelabuhan Fery saat ini. Saya kira itu strategis, bisa mengurai kemacetan dan itu lahan pemerintah kota tak perlu lagi pembebasan lahan,” sebutnya.
Apabila 2020 , pemerintah kota selesai dalam membuat Detail Engenering Desain (DED), maka Jembatan Siantan Bardan itu akan diperjuangkan di pemerintah pusat agar mendapatkan bantuan kembali.