Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Wali Kota (Wako) Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menargetkan pembangunan duplikasi Jembatan Landak rampung April 2019 mendatang, semua kerangka telah nyambung semua. Target itu dinilainya realistis karena saat ini jembatan tersebut hanya menyisakan sedikit saja bagian yang belum terpasang.
“Jembatan Landak insyaallah selesai April. Targetnya seperti itu. Sekarang tinggal sedikit lagi yang belum. Tinggal bagian tengahnya, bagian trekstangnya,” ujar Edi saat meninjau langsung pembanguan jembatan Landak II bersama anggota DPR RI, Syarif Abdullah Alkadrie, Kamis (7/3/2019). Keduanya melihat langsung pembangunan dan sempat berbincang-bincang dengan para pekerja dan konsultan pengawas.
Edi menyebutkan, progres pembangunan Jembatan Landak II atau Duplikasi Jembatan Landak I ini dipastikan berjalan baik dan positif. Ia bersama Syarif Abdullah sengaja datang ingin membuktikan saja, bahwa progres pembuatan duplikasi Jembatan Landak ini berjalan sesuai dengan rencana .
"Alhamdllah saya bersama Pak Syarif Abdullah Alkadrie, yang merupakan Anggota Komisi V DPRRI, yang membidangi pekerjaan umum dan perhubungan hari ini kita melihat sama-sama progresnya dan masih positif. Target April kerangka sudah nyambung semua dan sudah dicor untuk lantainya akan terealisasi," ucap Edi.
Sesuai target dalam perencanaan, menurutnya akhir April pembangunan sudah rampung semua, namun perlu pematangan atau finishing dalam penataan serta uji coba, sehingga ditargetkan awal Agustus 2019 ini masyarakat sudah bisa melewati Jembatan Landak II tersebut.
"Pengerjaan finishing, sambil menunggu hasil pengujian memang menunggu waktu dan kita harapkan Agustus sudah bisa dilalui," tegasnya.
Baca: Riall Arief ‘Budak Pontianak’ Menuju Masterchef Indonesia, Pukau Juri Pakai Rendang Jengkol
Baca: Ternyata di Pontianak Ada Pengrajin Batik, Ini Lokasinya
Baca: Menjelajah ke Pulau Jeju Secara Gratis, Ini Perasaan Lilis Patria
Sedangkan untuk akses jalan penghubung, Edi menyebutkan akan dituntaskan segera. Karena jalan penghubung dari Jl Situt Mahmud sampai Jl Sultan Hamid II harus tuntas seiring dengan rampungnya pembuatan duplikasi jembatan yang ada.
Menurutnya jika komponen penyangga jembatan sudah terpasang secara keseluruhan, Pemkot Pontianak akan langsung melakukan pengaspalan. Sebab menurut Edi, pengerjaan jalan pada jembatan yang bersumber dari dana APBN ini merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Pontianak. “Nanti kalau sudah terpasang, akan ada pengaspalan. Jalannya itu tanggung jawab pemerintah kota,” tuturnya.
Progres pembangunan yang positif ini, menurut Edi menambah semangat pihaknya. Untuk itu ia juga mohon doa restu warga Pontianak, agar apa yang diharapkan bisa cepat terwujud dan ini bisa mengurai kemacetan.
"Untuk pembebasan lahan juga hampir rampung. Memang masih ada satu dua yang masih berpekara di pengadilan karena sesama ahli waris mereka belum selesai," tambahnya.
Masih adanya persoalan hukum, Edi Kamtono menegaskan anggaran pembebasan akan dikonsinyasikan dengan pengadilan, karena anggaran sudah siap dan tinggal membyarkannya saja. "Jalan kita targetkan Agustus sudah rampung juga, karena ini berkaitan dengan pematangan lahan dan pembongkaran ruko yang ada," Jelasnya.
Selain itu, Edi menyampaikan juga komitmennya dalam mempercantik kota ini. "Kita akan buat trotoar yang humanis, taman kota yang membuat kota ini semakin indah dan bersih," tambahnya.
Pontianak sebagai pintu gerbang Kalbar, maka apa yang ada di Pontianak menurutnya harus dapat dibanggakan warganya.
Komitmen Pemkot
Anggota Komisi V DPRRI, Syarif Abdullah Alkadrie menuturkan, setelah melihat langsung progres pembangunan Jembatan Landak II bahwa saat ini tinggal sedikit lagi pekerjaan yang akan diselesaikan.
Syarif Abdullah menceritakan asal mula pembangunan itu atas dasar komitmen yang kuat oleh Pemerintah Kota Pontianak. Karena Pemkot berani menanggung semua biaya pembebasan lahannya dan pembangunan jalan penghubungnnya.
"Kita lihat progresnya udah bagus ini, tentunya ini berkat komitmen dari Pemkot Pontianak yang saat pengajuan dan pengalokasian anggaran oleh pemerintah pusat. Pemkot Pontianak bersedia membebaskan tanah dan segala bangunan yang ada, khususnya yang terdampak pembangunan ini," ucap Syarif Abdullah.
Ia melihat hampir semuanya pondasi sudah selesai, tinggal membuat pondasi jalan penghubung arah Pontianak Utara saja, sedangkan kerangka baja tingga satu segmen lagi yang belum terpasang.
"Harapan kita, tentunya April ini semua sudah tersambung semua dan selesai. Pada Agustus sesuai harapan Wali Kota Pontianak dapat dilalui kendaraan," ucap Syarif Abdullah.
Berfungsinya jembatan ini kedepannya diharap mampu menjadi solusi kemacetan yang ada di Utara dan Timur. "Mudahan tidak ada kendala dan agustus sidah berfungsi," harapnya.
Anggota DPRRI dapil Kalbar ini menegakan, ia akan terus mendorong pembangunan yang ada di Kalbar. Pihaknya di Komisi V masih mendorong bantuan pembangunan pemerintah pusat untuk Kalbar, sehingga infrastruktur yang ada terus berkelanjutan.
Tak hanya Jembatan Landak II, Syarif Abdullah menambahkan pembangunan kedepannya juga terkait Jembatan Kapuas III.
"Yang jelas Jembatan Kapuas III sudah positif, rencana sudah selesai dan jalurnya melalui terowongan bawah laut. Semoga ini dalam waktu dekat dapat direalisasikan karena semua persyaratannya sudah," ucap politisi Nasdem ini.
Kemudian, ia melihat ada satu lagi yang harus dibuat untuk mengatasi kemacetan yang ada di Pontianak di antaranya membangun duplikasi Jembatan Kapuas I. Pemerintah Kota Pontianak diminta untuk bersiap-siap membebaskan lahannya.
"Selain itu rencana membangun jembatan di lahan eks Terminal Siantan ke Bardanadi atau Pelabuhan Fery saat ini. Saya kira itu strategis, bisa mengurai kemacetan dan itu lahan pemerintah kota tak perlu lagi pembebasan lahan,” sebutnya.
Apabila 2020 , pemerintah kota selesai dalam membuat Detail Engenering Desain (DED), maka Jembatan Siantan Bardan itu akan diperjuangkan di pemerintah pusat agar mendapatkan bantuan kembali.