Kalbar 24 Jam

Kalbar 24 Jam - Usul Pemecatan Jiwo di PDIP, Salawat Bareng Gus Azmi, Hingga Polemik Kampanye Norsan

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kalbar 24 Jam - Usul Pemecatan Jiwo di PDIP, Salawat Bareng Gus Azmi, Hingga Polemik Kampanye Norsan

 3. Ribuan Jemaah Khusyuk Hadiri Kalbar Bersholawat Bersama Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

Gus Azmi (nomor dua dari kiri blazer) dan grup sholawat Syubbanul Muslimin asal Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur melantunkan sholawat saat acara Kalbar Bersholawat dan Bertabayun di depan Taman Alun-Alun Kapuas Kota Pontianak, Jalan Rahadi Oesman, Kota Pontianak, Rabu (20/2/2019) pukul 20:30 WIB. (tribunpontianak)

Puluhan ribu jemaah muslimin dan muslimat asal Kota Pontianak dan sekitarnya larut dalam suasana khusyuk saat acara Kalbar Bersholawat dan Bertabayun di depan Taman Alun-Alun Kapuas Kota Pontianak, Jalan Rahadi Oesman, Kota Pontianak, Rabu (20/2/2019) pukul 20:30 WIB.

Jemaah yang mayoritas generasi millenial ini tak henti-hentinya bersholawat pada acara bertema Melalui Persatuan Umat Kita Jaga Kebhinnekaan Guna Menyukseskan Pemilu 2019.

Mereka antusias memenuhi Jalan Rahadi Oesman mulai dari sepanjang depan Kantor Wali Kota Pontianak, Kantor Bank Indonesia (BI) lama, hingga Tugu Adipura.

Baca: Ribuan Jemaah Khusyuk Hadiri Kalbar Bersholawat Bersama Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

Baca: Ini Tahapan yang Mesti dijalani Atlet Usai Tes Koni Kalbar

Sholawat menghadirkan Gus Azmi dan grup sholawat Syubbanul Muslimin asal Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur.

Ini merupakan kali pertama kali mereka menginjakkan kaki di Bumi Khatulistiwa.

Seperti diketahui, Guz Azmi atau bernama lengkap Muhammad Ulul Azmi Askandar al-Abshor merupakan vokalis grup sholawat Syubbanul Muslimin.

Nama Guz Azmi sangat populer di masyarakat khususnya generasi millenial saat ini. Pasalnya, popularitasnya menyaingi Nissa Sabyan.

Grup sholawat Syubbanul Muslimin berasal dari Pondok Pesantren Nurul Qodim Kalikajar Paiton Probolinggo ini diasuh oleh KH Hadzul Hakim Noer. BACA SELENGKAPNYA.....

4. Marjiyah: Bakat Menjadi Bidan Sudah Tertanam Sejak Kecil

Bidan Marjiyah sedang memeriksa pasien (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA)

Keinginan Marjiyah menjadi bidan tak lepas dari pengalaman masa kecilnya ketika berumur 7 tahun.

Kala itu ditahun 1981, ibunya hendak melahirkan adiknya. Namun tak ada bidan di sekitar rumahnya, bahkan untuk memanggil dukun beranak pun jaraknya cukup jauh.

Ayahnya lalu pergi mencari pertolongan, sementara ia menemani ibunya hingga persalinan terjadi.

Selang beberapa tahun, tepatnya tahun 1985 hal serupa kembali terjadi. Ibunya hendak melahirkan adiknya. Berbekal pengalaman sebelumnya, ia membantu proses persalinan, sementara sang ayah mencari bantuan.

Baca: Lama Tak Mennstruasi, Saat Diperiksakan ke Bidan Pria Ini Kaget Putrinya Hamil

Baca: VIDEO: Kapolda Kalbar Pimpin Sertijab Dirlantas dan Dir Reskrimum Polda Kalbar

Sejak saat itulah ia bertekad untuk menjadi bidan dan menolong orang. Setelah tamat SMP, Marjiyah kecil mengenyam pendidikan di Sekolah Kesehatan (SPK) dan lulus ditahun 1995.

Halaman
123

Berita Terkini