BREAKING NEWS - Oknum Guru SD Cabuli Siswinya Sebanyak Lima Kali
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Oknum guru di satu SD Negeri di Kota Pontianak diamankan aparat Kepolisian Resort Kota Pontianak.
Guru berstatus ASN tersebut diduga kuat menjadi pelaku tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur.
Pelaku berinisial IA (57) warga Pontianak Selatan, diduga melakukan persetubuhan terhadap korbannya anak bawah umur.
IA sendiri merupakan tenaga pengajar serta wali kelas korban.
Baca: BREAKING NEWS - Terlibat Cek-cok, ES Meninggal Dunia di Komplek Pasar Mawar
Baca: Usai Apel Gelar Pasukan, Kapolda Kalbar Musnahkan Barang Bukti Narkotika Alun-alun Kapuas
Baca: Ceramah di Batam, Ustadz Abdul Somad: Tolong Jangan Kacaukan Kajian Saya, Jangan Seret Kemana-mana!
Aksi pelaku dilakukan lima kali dari Desember 2018 hingga Januari 2019.
Perbuatan dilakukan dalam kelas dan di kebun dekat sekolah.
IA melakukan tindakan asusila pertama kali pada Desember 2018 di kebun dekat SD Negeri di Pontianak sekitar pukul 10.00 WIB.
Perbuatan kedua pada 16 Januari 2019 sekitar pukul 11.00 di dalam kelas dan di kebun.
Lalu 24 Januari 2019 juga dilakukan dalam kelas dan kebun saat jam istirahat.
Untuk modus yang dilakukan IA terhadap AW yakni mengerjakan tugas sekolah.
IA merupakan seorang pendidik atau guru bidang studi matematika.
Video Mesum Wanita Pakai Training Bertulis SMAN 1 di Kalbar! Polisi Ungkap Status Pemeran Pria
Kasus mesum yang melibatkan pelajar juga terjadi di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).
Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait video mesum berdurasi dua menit lebih yang beredar via WhatsApp.
“Kita sudah melakukan langkah-langkah dan sudah mendapatkan informasi. Para pelaku juga setelah kita identifikasi, masih anak bawah umur,” kata Imam Riyadi di sela-sela press release pengungkapan kasus di wilayah hukum Polres Sanggau, Senin (04/02/2019) pagi WIB.
Kapolres memastikan kasus ini menjadi perhatian khusus bagi pihaknya, termasuk stakeholder dan keluarga.
Baca: Kapolda Kalbar Angkat Suara soal Video Mesum Viral Wanita Pakai Training Bertulis SMAN 1 di Kalbar
Baca: IMLEK 2019 - Cek Ramalan 12 Shio di Tahun Babi Tanah, Shio Paling Beruntung Hingga Banyak Konflik
“Ini warning untuk kita. Karena tidak mengenal umur namanya kejadian seperti ini. Kita terus menggali dan alhamdulillah dari keluarga pelaku dan korban kooperatif. Nanti akan menghadirkan para pelaku dan memburu siapa yang membuat ini jadi viral,” tegasnya.
Untuk itu, Kapolres berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
“Cukup sampai di sini saja kejadianya, karena sangat-sangat memukul kita semua. Tidak perlu terjadi hal semacam ini. Ini butuh perhatian semua pihak, tidak hanya Polri yang melakukan pengungkapan. Apabila sudah terjadi kasus tentunya semua pihak bisa mengantisipasi dan waspada,” tuturnya.
Dan yang terpenting, kata Kapolres adalah keluarga, untuk terus mengawasi anak-anak khususnya dari penggaruh globaliasai, informasi yang begitu terbuka saat ini bisa secara bebas diakses semua umur.
“Ini menjadi pengalaman pahit dan tentunya ke depan kita harus mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.
Kapolres menegaskan, kasus ini sudah ditanggani dan dilakukan penyelidikan.
Polisi berupaya melakukan kerjasama dengan stakeholder karena pelaku masih di bawah umur.
“Sekarang status pelakunya sudah bukan pelajar lagi. Kemarin mungkin sudah dikeluarkan dari satu di antara sekolah di Kabupaten Sanggau. Ini akan terus kita dalami, dua-duanya pelajar, ” pungkasnya.
HEBOH Video Mesum Wanita Pakai Training Bertulis SMAN 1
Awal 2019, Kalimantan Barat (Kalbar) diwarnai beragam informasi positif yang sifatnya membangun, edukatif dan tentu saja inspiratif.
Hanya saja, dari beragam informasi tersebut terselip sejumlah fakta yang membuat para orangtua cemas.
Dalam beberapa pekan terakhir, publik dikejutkan kasus dugaan prostitusi online di Kota Pontianak dan Kabupaten Ketapang.
Dua kasus inipun sudah masuk ke ranah hukum.
Saat dua kasus dugaan prostitusi online diproses, tiba-tiba muncul video mesum yang tersebar via WhatsApp.
Video mesum berdurasi 2:57 menit tersebut mulai viral sejak, Jumat (1/2/2019).
Dalam video tampak seorang wanita dan teman prianya melakukan hubungan layaknya suami istri di satu tempat.
Pemeran wanita mengenakan switer biru tua sedangkan di bagian bawah mengenakan celana training biru kombinasi biru muda.
Dalam training terdapat tulisan biru bertuliskan SMAN 1 di satu kabupaten di Kalimantan Barat.
Adapun pemeran pria mengenakan celana pendek abu-abu.
Baca: Naik Kelas, Pebalap Cilik Kalbar Bilah Mulai Jajal Underbone 150cc dan sport 150cc-250 cc
Baca: Jadwal Piala Indonesia Hari Ini - Mitra Kukar Vs Perseru Serui, Persib Vs Persiwa Ditunda, Live RCTI
Tampak jelas, pemeran pria jauh lebih dewasa dari pemeran wanita.
Sekilas, tempat pasangan ini berhubungan berada di bagian luar sebuah bangunan.
Sekelilingnya terdapat pepohonan dan tidak tampak ada bangunan lain.
Keduanya tampak leluasa melakukan adegan layaknya hubungan suami istri di dekat pagar besi.
Sepertinya, pemeran pria berinisiatif merekam adegan mereka menggunakan ponsel.
Di bagia akhir, pemeran pria mengambil ponselnya untuk mengakhiri rekaman.
Belum diketahui kapan dan di mana video ini direkam.
Hanya saja beredarnya video ini sudah meresahkan masyarakat.
(Maaf, video yang dimaksud tidak kami tampilkan karena sangat tidak pantas dan melanggar kode etik. Red)
Baca: Kalbar Sepekan - Dari Siswi SD Melahirkan, Pembunuhan Sadis, Prostitusi Online, Hingga Video Mesum
Baca: Kapolda Kalbar jadi Inspektur Upacara Gelar Pasukan Operasi Liong Kapuas 2019
Kapolda: Kalbar Sangat Agamis
Kapolda Kalbar, Irjen Didi Haryono pun angkat bicara terkait kasus tersebut.
Ia terkejut dan menyayangkan adanya video mesum antara seorang remaja perempuan dengan seorang pria.
Terlebih lagi terjadi di wilayah Kalimantan Barat merupakan wilayah dengan karakter masyarakat yang agamis.
Pihaknya pun sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait video tersebut.
"Itu perlu pendalaman, ya sama-samalah kita lakukan pendalaman terkait informasi-informasi terkait hal tersebut. Jangan sampai hal-hal seperti itu mengganggu situasi kita," kata Kapolda Didi ditemui usai Apel Gelar Pasukan Operasi Liong 2019, di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak, Senin (04/02/2019).
Menurut Kapolda, hal itu seharusnya tidak boleh terjadi di wilayah Kalbar yang sangat agamis.
"Hal tersebut seharusnya bisa kita cegah," kata Kapolda. (*)