Djie Sen menjelaskan mengapa tidak ada lomba barongsai lantaran pihak ketiga yang biasanya mensuport kegiatan kali ini tidak ikut andil lagi.
"Tahun ini tidak ada lomba barongsai, tidak seperti tahun sebelumnya lantaran Bank Mandiri tidak mengadakannya. Setiap tahun Bank Mandiri mengadakan tapi tahun ini tidak," tegasnya.
Pihaknya menargetkan sekurang-kurangnya 30 ribu masyarakat akan tumpah ruah menyaksikan kegiatan CGM Kota Pontianak 2019 ini.
Ajang Promosi Daerah
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Syarif Saleh menuturkan pihaknya masih akan melakukan rapat membahas perayaan Cap Go Meh, Februari mendatang.
Perayaan Cap Go Meh menurutnya merupakan tradisi setiap tahunnya, terlebih menjadi ajang Pemkot Pontianak mempromosikan daerah.
Syarif Saleh menegaskan tak perlu ada penolakan dari masyarakat, ia akan mengajak semua pihak untuk duduk satu meja.
Ia menuturkan memang pemerintah adalah pihak yang memfasilitasi dan kepanitiaan dari komunitas Tionghoa.
"Pemerintah memfasilitasi dan penitia pelaksanaannya tetap dari komunitas Tionghoa. Memang tahun ini kepanitian tidak lagi seperti tahun sebelumnya," ucap Sy Saleh.
Sebelum-sebelumnya kepanitian Cap Go Meh di Kota Pontianak diprakarsai oleh Yayasan Bhakti Suci dan tahun ini menurutnya diambil alih pihak lain.
"Tahun ini bukan Yayasan Bhakti Suci panitianya, tapi tetap dari komunitas Tionghoa yang ada di Pontianak," tambahnya.
Ia berharap Festival Cap Go Meh menjadi magnet untuk menarik wisatawan datang di Kota Pontianak.
Karena selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk datang.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perputaran uang di Kota Pontianak diharapkan tetap besar.
Seiring dengan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh pengunjung.
Tahun lalu ia mencohkan, geliat wisata saat CGM dilangsungkan terlihat dari tingkat pemesanan kamar hotel sangat tinggi.
"Cap Go Meh ini menjadi satu diantara momentum andalan Kota Pontianak untuk mendatangkan wisatawan,"ucap Syarif Saleh.
Ia yakin, geliat pariwisata akan terus membaik seiring dengan perayaan CGM tahun ini.
"Tak sedikit juga masyarakat yang datang dari luar sengaja menginap di Pontianak agar bisa menyaksikan perayaan Cap Go Meh, Pontianak dan Singkawang," tambahnya.
Perayaan Cap Go Meh menurutnya merupakan tradisi setiap tahunnya, terlebih menjadi ajang Pemkot Pontianak mempromosikan daerah.
Pemerintah adalah pihak yang memfasilitasi dan kepanitiaan dari komunitas Tionghoa.
Rangkaian Kegiatan
Cap Go Meh Kota Pontianak 2019
* 14 Februari, Pembukaan pekan promosi dan kuliner.
* 14-19 Februari, Pekan Promosi dan Kuliner.
* 17 Februari, Ritual naga buka mata.
* 17-19 Februari, kunjungan naga di beberapa tempat.
* 19 Februari, Atraksi naga dan festival barongsai.
* 20 Februari, Ritual naga tutup mata.
* 20 Februari, Pukul 17.00 ritual pembakaran naga di Makam Yayasan Bhakti Suci, Kubu Raya.
Even Organizer
* Komunitas Budaya Tionghoa Pontianak (KBTP)
* Koordinator Naga dan Barongsai Cap Go Meh Kota Pontianak 2019, Djie Sen
* Januari tahap persiapan memasang lampion
* Sekretariat Panitia Cap Go Meh; Jl Gajahmada Pontianak
Pasang 3.000 Lampion
* Lokasi jalan-jalan utama;
- Jalan Diponegoro
- Jalan Gajahmada,
- Jalan Pahlawan,
- Jalan Tanjungpura.
* Pasang banner"Gong Xi Fa Chai" 130 titik dalam kota
Kemeriahan
* Pohon Mei Hua raksasa setinggi empat meter dan diameter empat meter
* Depan klenteng Jl Diponegoro, disusun kue keranjang satu ton menyerupai pagoda.
* 17 Februari, ritual naga buka mata.
- 26 naga yang sudah mendaftar
- 42 barongsai dari Kota Pontianak dan Kubu Raya.
* 73 stand di dirikan pada pusat lokasi kegiatan kuliner.
* Pendirian panggung utama di Jl Diponegoro
* Target 30 ribu masyarakat akan datang menyaksikan
Sumber: Panitia CGM 2019