BREAKING NEWS: 12 Penumpang Kapal Keracunan Zat Kimia, 1 Tewas dan 1 Kritis
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Seorang warga Pontianak, Mursidi alias Kacong (30) tewas akibat diduga keracunan zat kimia di dalam Kapal Motor Sri Rezeki, di Dermaga CPO, Desa Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau, Rabu (16/1/2019) pukul 07.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu Iptu Siko menyatakan, korban yang meninggal dunia yaitu warga Jl Komyos Sudarso, Komplek UK Pontianak Barat.
"Dia bekerja sebagai buruh lepas di lokasi tersebut. Dengan ciri-ciri korban, tinggi 160 cm, kulit hitam, rambut hitam pendek, dan memakai celana dalam warna biru, tidak memakai baju," ujarnya.
Baca: GOJEK Beri Tanggapan Resmi Terkait Aksi Driver Go Car yang Menyegel Kantor PT GOJEK Pontianak
Baca: Ungkap Kasus Narkotika, Polresta Pontianak Amankan 6 Tersangka dan 3 Ons Sabu dan 3 Butir Ekstasi
Siko menjelaskan, selain korban yang meninggal dunia, ada juga korban lainnya yang selamat yaitu Dandi (32), Uul (26), Johan (25), Ian (30), Akang (30), Budi (30), Mono (30), Heri (30), Arifin (30), Muklis, dan Asep.
Dari data-data yang ada, diketahui korban dalam peristiwa ini berjumlah 12 orang.
Satu di antaranya korban meninggal dan satu kritis.
"Mereka rata-rata warga Pontianak dan juga Kubu Raya. Satu orang korban yaitu Asep dalam kondisi koma dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Sintang," ucapnya.
Baca: Kasat Reskrim Polresta Pontianak Tunjukkan Hasil Sitaan BBM Kasus Penyalahgunaan Niaga
Baca: Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Dilaporkan ke Bawaslu, Diduga Kampanye Pilpres di Luar Jadwal
KRONOLOGI
Rabu tanggal 16 Januari 2019 sekitar pukul 06.00 WIB, saksi bernama Arifin berangkat menuju Kapal Motor yang terletak di Dermaga CPO Desa Nanga Seberuang Kecamatan Semitau.
Setelah itu saksi melihat karyawan pupuk dan ABK di dalam kapal motor, kemudian saksi masuk kedalam kapal motor dan melihat karyawan pupuk sedang pingsan, gak sadar diri, bahkan ada yang sudah meninggal dunia dgn posisi terlungkup.
"Saksi membawa karyawan yang pingsan, dan gak sadar diri ke Puskesmas Semitau, untuk di berikan pertolongan. Atas kejadian tersebut saksi melaporkan kejadian tersebut di Polsek Semitau," ungkapnya.
Kasus Keracunan di Landak
Kasus keracunan juga pernah terjadi pada empat warga yang berasal dari Dusun Tanjung Petai, Desa Kersik Belantian, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak diduga mengalami keracunan makanan, Jumat (7/9/2018) pagi.
Mereka masing-masing adalah Agustina (27), Jabe (42), Bebeh (25), dan Dini (21). Keempat warga tersebut mengalami muntah-muntah dan pusing, setelah sebelumnya menyantap makanan di ladang ketika menugal saat itu.
Baca: 2 Warga Tanjung Petai Diduga Keracunan Usai Makan Daging, Ini Penjelasan Direktur RSUD Landak
Baca: Divonis Bersalah, Autumn Ngaku Tak Sengaja Tembak Allen hingga Tewas
Dari empat orang yang diduga keracunan makanan tersebut, dua diantaranya yakni Agustina dan Jabe harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak dan langsung mendapat perawatan medis.
"Jadi, kami waktu itu makan sama-sama di ladang, tiba-tiba kepala pusing dan mual-mual lalu muntah," cerita Agustina ditemui wartawan di RSUD Landak yang mendapat perawatan bersama Jabe.
Lanjutnya lagi, saat itu menu yang dimakan adalah tiga jenis. Yakni daging babi dicampur terung asam, sambal kacang dicampur perut-perut babi, dan makanan kaleng (ikan sarden).
"Sekitar setengah jam makan, bibir saya rasa bengkak, muka saya rasa bengkak, kepala pusing dan lemas, lalu muntah-muntah," terang Agustina.
Selain dirinya, ada tiga orang juga mengalami hal yang sama. "Jadi yang nugal itu ada sekitar 30an orang lebih. Dibagi-bagi jadi enam orang dalam satu kelompok saat makan. Kami dari enam itu, empat yang muntah-muntah," jelasnya.
Baca: Coba Keberuntungan di Test CPNS 2018, Ruslan Berharap Lulus
Baca: JADWAL Piala Asia, Hasil, Klasemen, Daftar Lolos Knock-out! Tim Asia Tenggara Lakoni Laga Hidup-Mati
Diakui Agustina, muntah-muntah yang dialaminya cukup banyak. Mulai dari ladang saat dibawa ke rumahnya, dan dari rumahnya ke RSUD Landak. "Saya dan kakak ipar saya Jabe yang parah, makanya di bawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Sedangkan dua orang lagi masih terbaring lemas di rumahnya masing-masing di kampung. "Dokter belum kasi tau sakit apa, tapi sudah diberi obat," terang Agustina yang tangannya sudah terpasang infus.
Sementara itu suami dari Agustina yakni Rudianto (30) juga belum mengetahui apa penyebab pasti. Hanya menduga-duga kemungkinan keracunan, karena muntah yang dialami itu setelah menyantap makanan.
"Mereka berdua (Agustina dan Jabe) hampir pingsan karena muntah-muntah itu. Karena takut kenapa-kenapa makanya langsung dibawa ke rumah sakit. Kakak saya Jabe, teriak-teriak saat dibawa ke rumah sakit," kenangnya.
Dirinya berharap, apa yang dialami oleh istrinya, kakaknya, dan dua orang lagi yang muntah-muntah agar dapat segera diketahui penyebabnya. "Semoga lekas sembuh dan diketahui sebabnya," harap Rudianto. (*)