Intan yang bekerja sehari-hari sebagai penjaga konter mengaku sangat sedih karena tak sempat selamatkan barang berharga yang paling disayanginya.
"Dua bentuk cincin emas masing-masing seberat 9 gram dan sebentuk cincin emas putih seberat 7 gram habis terbakar," cerita Intan sedih.
Intan mengatakan bapaknya hanya bekerja swasta, dan harus kehilangan rumah satu-satunya tempatnya bernaung selama ini.
Baca: Keselarasan Tugas dan Ibadah, Anggota Polsek Kayan Hulu Amankan Ibadah Sholat Jumat
Baca: Kapolres Pimpin Gotong Royong Bangun Desa Mandiri
Baca: Sering Gangguan, Warga Putussibau Keluhkan Jaringan Telkomsel
Ramli mengaku saat kejadian tidak berada di lokasi,.
"Saat peristiwa kebakaran saya sedang di rumah teman di tepian sungai kapuas," terangnya.
Ramli melanjutkan selain itu, ia juga mengalami kerugian uang tunai yang saat itu tengah disimpannya.
"Kerugian saya mungkin kalau diceritakan ke orang tidak percaya, namun didalam rumah saya yang terbakar itu ada uang cash Rp 10 juta rupiah," tuturnya.
Ramli sendiri mengaku kalau mendengar keterangan dari warga setempat bahwa api berasal dari rumah Zulkarnain.
Baca: TRIBUN WIKI: Tiga Kantor ini Berdekatan di Jalan Firdaus Kota Singkawang
Baca: Linmas Desa Taas Diberikan Pembekalan Persiapan Pemilu
Baca: Harga Daging Ayam Naik, Kabid Peternakan Mempawah Jelaskan Penyebabnya
Saksi mata lain Rika (29) menceritakan kejadian pertama kali melihat api dari bawah rumah Zulkarnain.
"Saya pertama lihat api ada di dapur, dibawah rumah, mana asap sudah banyak lagi, saya siram api malah makin membesar," terangnya.
Rika yang saat itu meminta pertolongan warga sekitar mengatakan mendobrak pintu kamar Zulkarnain kemudian ia melihat kasur yang sudah terbakar.
Kata Rika awalnya Zulkarnain ada dirumah, kemudian ia pergi karena ada panggilan pekerjaan.
"Zulkarnain itu bekerja sebagai teknisi mesin, jadi tadi dia dipanggil orang untuk betulkan mesin air, tidak lama dia pergi rumahnya terbakar," tutur Rika.
Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak: