"Waktu krisis moneter, dollar Rp 20 ribu, bisa saya berangkat (ke Mesir). Ongkos ditanggung orangtua, berangkat. Waktu pulang ditanggung Al Azhar, pernah begitu. Tapi untuk minta duit tak pernah," katanya.
Menurut Ustaz Abdul Somad, saking dirinya tak pernah meminta uang kepada orangtua, sang ibu sempat curiga.
Sang ibu curiga kalau anaknya berutang untuk menyambung hidup di negeri orang.
Baca: Ustadz Abdul Somad Tegaskan Bendera Tauhid Tak Hanya untuk Perang
"Emak saya tanya: 'berapa utang kau di Kairo?'. Tak ada Mak. Berangkat ke Mesir, kuliah sambil kerja," ucap Abdul Somad.
"Bagi nasi kotak. Ini ringan kerjaannya," kata Ustaz Abdul Somad.
Menurutnya, kerja membagikan nasi kotak ini bisa membantu hidupnya selama di Mesir.
Terlebih upahnya pun cukup lumayan untuk mahasiswa seperti dirinya.
"Sehari berapa? Rp 150 ribu sehari, kali 30 hari Rp 7,5 juta," kata Ustaz.
"Rp 7,5 juta waktu itu banyak. Apa kerjanya? Bagi nasi kotak, ha cincai-lah," canda pria lulusan S2 Dar El Hadith El Hassania ini.
Namun, ternyata Ustadz Abdul Somad pernah mendapatkan pengalaman yang tak bisa dia lupakan.
Baca: Ustadz Abdul Somad: Ada Yang Berusaha Benturkan Pancasila dan Allahu Akbar, Tonton Videonya!
"Bagi nasi kotak apa susahnya? Eh, begitu sampai di airport, rupanya 10 hotel," katanya yang kemudian mengundang tawa.
"4 ribu orang (dibagikan nasi), Masya Allah," tutup Abdul Somad mengenang perjuangan beratnya semasa kuliah.
Selain perihal pekerjaan sampingannya sebagai pembagi nasi kotak di Mesir, Ustaz Abdul juga pernah mendapat pertanyaan menggelitik dari jemaah.
Yaitu, apakah ia pernah memiliki pacar di masa lalu atau tepatnya ketika kuliah di Mesir?
Meski pertanyaan terkesan remeh, Ustadz Abdul Somad pun menjawab.