TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Media edukasi kepada anak untuk tujuan pembangunan karakter pribadi bisa dalam beragam bentuk dan cara.
Satu di antaranya melalui dongeng.
Membacakan dongeng pada anak sebelum tidur rupanya menjadi satu di antara cara yang cukup efektif untuk menanamkan norma dan etika pada anak sejak dini.
Cerita dongeng adalah karya sastra yang umumnya bersifat fiksi.
Baca: Ancaman Hukuman Augie Pasca Terlibat Kasus Pencemaran Nama Baik
Meski bersifat khayalan, cerita dalam dongeng yang disampaikan secara turun temurun ini memiliki beragam versi sesuai dengan asal daerahnya masing masing meski cerita intinya hampir mirip.
Sebagian orangtua masih rajin membacakan dongeng ke anak mereka menjelang tidur.
Amalia merupakan satu di antaranya.
Pegawai di sebuah bank swasta ini masih menceritakan dongeng untuk anaknya sebelum tidur dengan harapan sang anak bisa menyerap nilai budi pekerti yang ada dalam cerita dongeng.
Bagi Amalia, memulai agar anak mau mendengarkan cerita dongeng memang harus dimulai sedini mungkin.
Sebab bila tidak, kebiasaan ini akan susah dibentuk lantaran kalah dengan berbagai macam kegiatan menjelang tidur yang lebih kekinian.
Salah satunya anak akan cenderung memilih bermain gadget saat menjelang tidur atau menonton televisi.
Tentu bila tidak dibatasi, maka akan ketergantungan dan memberi efek kurang baik bagi si anak.
"Sejak usia tiga tahun sudah bisa kita bacakan dongeng. Kalau sudah menjadi kebiasaan akan lebih mudah dan anak justru yang meminta kalau tidak dibacakan atau lupa. Cerita dalam dongeng ini sangat bagus kontennya, ada banyak pelajaran moral yang bisa kita tanamkan ke anak sejak dini," kata Amalia pada Tribunjogja.com.
Baca: Kawasan Terdampak Banjir Akibat Guyuran Hujan Deras di Komplek Persekolahan Mujahidin
Senada diungkapkan Andriani, membacakan dongeng untuk anak sebelum tidur memang membutuhkan waktu tersendiri bagi para orangtua.
Tidak ada alasan untuk tidak ada waktu bila untuk melatih kebiasaan yang baik pada anak.
"Bila sudah menjadi kebiasaan, anak ketika sudah bisa membaca sendiri, dia bakal mandiri dan orangtua bisa tetap mendampingi menjelaskan maksud dari cerita dongeng yang ia baca, termasuk memberi pengertian bahwa cerita dongeng ini fiksi namun pelajaran moralnya bisa dicontoh," kata Andriani.
Sementara itu menurut Soeprapto, Sosiolog dari UGM, budaya mendongeng yang dilakukan para orangtua khususnya para ibu sangat besar pengaruhnya bagi pembentukan aspek kognitif atau penalaran, afektif atau sikap, karakter dan kepribadian serta psikomotor atau pun anak.
"Budaya mendongeng ini sebetulnya tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia saja akan tetapi juga oleh bangsa lain di afrika, asia tenggara, amerika latin, bahkan eropa," terang Soeprapto.
Soeprapto menambahkan, orang yang melakukan penelitian tentang makna budaya cerita atau mendongeng ini adalah David Mc Clealand yang dinyatakan berpengaruh terhadap Needs for achievement anak.
Ada pula sebuah buku yang menjelaskan tentang pengaruh sosialisasi budaya, nilai, dan norma terhadap karakter, kepribadian dan perilaku anak yang sering disampaikan dalam wujud dongengan.
Buku berjudul "What shall we tell the kids when they ask about sex, drugs, diforce, remarriege karangan Bennett Olshaker, telah memperjelas mengenai peran edukasi etika melalui mendongeng ini. (Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Ini Manfaat Penting Membaca Dongeng Sebelum Tidur pada Anak, Yuk Dibiasakan.