Ditemukan Buaya Sepanjang 4,5 Meter, Setelah Dibelah Perutnya, Isinya Bikin Gempar

Editor: Mirna Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buaya melompat dari air dengan kekuatan ekornya.

Dalam temuan yang terbit di jurnal PeerJ, peneliti menjelaskan bahwa fosil tersebut mampu mengungkap bagaimana buaya berevolusi menjadi bentuk lain seperti lumba-lumba atau paus.

"Fosil ini memberikan pengetahuan unik tentang bagaimana buaya berevolusi menjadi lumba-luma dan predator buas seperti paus lebih dari 180 juta tahun lalu," kata Dr Mark Young, ilmuwan dari Universitas Edinburgh yang terlibat dalam penelitian ini dilansir The Independent, Kamis (10/5/2018).

Tentang fosil buaya Fosil buaya yang diteliti ini diberi nama Magyarosuchus fitosi untuk menghormati kolektor amatir yang menemukannya, Attila Fitos.

Fitos menemukannya di pegunungan bagian barat laut Hungaria pada 1996.

Tidak utuh, fosil ini terdiri dari beberapa potongan panggul, rahang, dan tulang punggung.

Baca: 7 Cuitan Fadli Zon Terkait Bom Bunuh Diri di Surabaya, Nomor 7 Sindir Presiden Jokowi?

Sejak saat itu fosil yang ditemukan Fitos disimpan di museum Budapest.

Saat tim paleontolog mengamati fosil ini, mereka merasa janggal dengan salah satu tulang belakang yang tampak aneh.

Pengamatan lebih lanjut mengungkap bahwa itu adalah bagian dari sirip ekor. Dalam laporannya, peneliti mengatakan bahwa ini adalah mata rantai penting dalam teka-teki buaya purba dari era Jurasik.

Baca: Terpeleset, Dua Pelajar SD Tenggelam di Sungai Bengawan Widang Tuban

Baca: Cabuli Santriwati, Oknum Guru Ngaji Dihajar Warga

Baca: 3 Seleb Cantik Ini Tertipu Rayuan Gombal Pria Mengaku Kaya, Padahal Sudah Hampir ke Pelaminan

Baca: Kenalan di Medsos, Pria Ini Cabuli Wanita Bawah Umur di Tempat Sepi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teka Teki Buaya Purba Berevolusi Jadi Lumba-lumba Terjawab", https://sains.kompas.com/read/2018/05/13/172300323/teka-teki-buaya-purba-berevolusi-jadi-lumba-lumba-terjawab

Yuk subscribe Youtube Tribun Pontianak.

Berita Terkini