@nakadecoco: Kalau ada yang bilang "ini ayat Quran kok dibecandain" salah! Ini huruf hijaiyah. Jangan terlalu serius, belum tentu juga orangtuanya setuju.
Pada cuitan selanjutnya, pria kelahiran Jakarta 55 tahun silam itu memberi penjelasan mengenai huruf Arab tersebut.
"Penjelasan dari orang berilmu seperti ini amat penting. Agar semua kita tercerahkan," tulisnya sambil menyertakan cuitan akun @ofathurahman.
"Aksara ini lebih tepat disebut 'pegon', merujuk pada aksara Arab yang dimodif untuk bahasa Jawa; kalau aksara Arab yang dimodif untuk bahasa Melayu, disebut 'aksara Jawi' atau Arab Melayu. Keduanya cermin adaptasi budaya Arab Islam dengan lokalitas Nusantara. Lho kok jadi serius ya? @lukmansaifuddin," bunyi cuitan tersebut.
(Tribun Video/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)