Menteri Agama Bikin Heboh Jagad Maya, Tulisan Arab yang Diunggahnya Bikin Netizen Ngakak

Editor: Mirna Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuat heboh jagad maya melalui cuitannya.

Pada cuitan tersebut Lukman menyertakan foto selembar kertas bergaris yang ditulisi huruf Arab.

Baca: Reshuffle Kabinet: Selain Menteri Sosial, Kepala Staf Presiden Juga Bakal Berganti

Tak ada yang aneh dari foto itu jika dilihat sekilas.

Namun, ketika diperhatikan, warganet ikut terkejut, seperti Lukman sendiri.

"Menerima postingan dari seseorang. Saya kira manuskrip tua, ternyata lirik lagu dangdut yang lagi nge-hitz. cc. @ofathurahman," tulisnya, Minggu (14/1/2018).

Baca: Juri Bandingkan Marion Jola dengan Ghea Indonesian Idol Asal Singkawang! Siapa Terbaik?

Rupanya rangkaian huruf Arab itu jika dibaca menggunakan pelafalan Bahasa Indonesia akan terbaca seperti penggalan lirik lagu pedangdut muda yang sedang naik daun, Via Vallen.

"Sayang apa kowe krungu, jerite atiku. Mengarap engkau kembali, sayang. Nganti memutih rambutku ra bakal luntur tresnaku," begitulah bunyi tulisan, yang ternyata bagian dari lagu berjudul 'Sayang'.

Warganet pun menyambut unggahan Menteri Lukman itu dengan tawa.

Namun, ada pula yang menganggap bercandaan tersebut tidak pantas.

@KaroDyahjoe: Wah ngakak saya.

@prajurit_subuh: Sekali-kali enggak usah bahas yang serius. Ada waktunya juga menghibur diri. Bukan berarti Pak @lukmansaifuddin tidak memikirkan hal lain. Terimakasih sudah membagi bahan untuk tersenyum, Pak.

@ayimaria: Gokil!

@angelangelico: Menteri kok bahas yang beginian? SARA sudah merajalela malah bahas yang begini. Manfaatnya apa?

@nakadecoco: Kalau ada yang bilang "ini ayat Quran kok dibecandain" salah! Ini huruf hijaiyah. Jangan terlalu serius, belum tentu juga orangtuanya setuju.

Pada cuitan selanjutnya, pria kelahiran Jakarta 55 tahun silam itu memberi penjelasan mengenai huruf Arab tersebut.

"Penjelasan dari orang berilmu seperti ini amat penting. Agar semua kita tercerahkan," tulisnya sambil menyertakan cuitan akun @ofathurahman.

"Aksara ini lebih tepat disebut 'pegon', merujuk pada aksara Arab yang dimodif untuk bahasa Jawa; kalau aksara Arab yang dimodif untuk bahasa Melayu, disebut 'aksara Jawi' atau Arab Melayu. Keduanya cermin adaptasi budaya Arab Islam dengan lokalitas Nusantara. Lho kok jadi serius ya? @lukmansaifuddin," bunyi cuitan tersebut.

(Tribun Video/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)

Berita Terkini