Ini Imbauan Kapolres Sambas Antisipasi Pengaruh Paham Radikal

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Sambas, AKBP Cahyo Hadi Prabowo saat duduk berdampingan dengan Ketua DPRD Sambas, Arifidiar, Senin (27/11/2017).

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kapolres Sambas, AKBP Cahyo Hadi Prabowo mengimbau seluruh lapisan masyarakat, menggiatkan lagi perhatian atau pun atensinya terhadap wilayah masing-masing.

Hal itu disampaikan Kapolres terkait adanya penangkapan terduga teroris, NH oleh tim Densus 88 Anti Teror dan Polda Kalbar di Bandara Internasional Supadio, Senin (27/11/2017).

"1x24 jam apabila ada orang asing yang berada di wilayahnya segera dilaporkan. Aparat bersama-sama dengan masyarakat, pemuka, tokoh agama sama-sama menjaga lingkungannya. Karena pada dasarnya, yang lebih efektif adalah Community Policing, yakni masyarakat bisa mengamankan dan bisa menjadikan dirinya sendiri sebagai polisi. Sehingga di wilayahnya bisa dihindari dari hal-hal yang berbau negatif, baik kriminalitas, narkotika atau bahkan terorisme dan termasuk radikalisme," ungkapnya di Mapolres Sambas, Rabu (29/11/2017).

(Baca: Jabat Kapolda Kalbar, Brigjen Didi Akan Ikuti Gaya Kepemimpinan Irjen Arief )

AKBP Cahyo menjelaskan, keterlibatan seluruh masyarakat dari elemen yang paling bawah sampai paling tinggi yang berada di satu wilayah, khususnya di Kabupaten Sambas.

Dapat saling bahu-membahu untuk menangkal paham-paham yang negatif, termasuk di antaranya radikalisme.

"Kepada masyarakat tolong apabila menemukan hal-hal yang mengarah kepada radikalisme di media sosial, apabila ada, silahkan koordinasi dengan kami, sehingga kami juga bisa melakukan pencegahan atau pun deteksi dini terhadap pemilik akun-akun tersebut," jelasnya.

(Baca: Bondan Winarno - Sebelum Meninggal Sempat Bocorkan Rahasia Pola Makannya, Disiplin Banget Ya! )

Menurut Kapolres, siapa pun dapat menjadi sasaran pengaruh dari paham-paham radikal.

Tak peduli usia maupun latarbelakang pekerjaan maupun pendidikan.

"Pada dasarnya semua orang bisa mendapatkan kerawanan tersebut, apapun latarbelakang dan pekerjaannya dapat menjadi sasaran. Saat ini dengan zaman gkobalisasi seperti ini, di mana internet termasuk koneksinya, termasuk semua yang berhubungan dengan media sosial yang begitu terbukanya, semua rawan untuk menjadi sasaran dari radikalisme maupun ekstrimis dan lain sebagainya," terangnya.

Oleh karena itu, AKBP Cahyo mengajak untuk memahami segala informasi dari sisi yang benar.

"Ini terkait juga dengan banyaknya hoaks yang beredar di media sosial. Karena dengan adanya hoaks itu, arah pemikiran kita bisa menjadi negatif," ujarnya.

Kapolres berpesan agar jika ada warga masyarakat, yang menemukan suatu konten atau materi yang sekiranya itu belum jelas keasliannya atau kebenarannya, untuk benar-benar melakukan pengecekan dan memastikan terlebih dahulu kebenarannya, sebelum membagikannya (share) kepada orang lain.

Halaman
12

Berita Terkini