Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan.
TRIBUNPONTIANAK.CO,ID, MEMPAWAH – Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan even robo-robo harus dijadikan sebagai upaya untuk melestarikan budaya khas di Kabupaten mempawah, sehingga kebudayaan robo-robo tidak hilang ditelan oleh zaman.
“Even robo-robo ini juga dapat berdampak dengan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat yang berjualan,” ujarnya saat usai makan bersaprah di Dermaga Kuala, Rabu (15/11/2017)
Ia mengatakan kegiatan robo-robo juga sebagai perekat sesama masyarakat, melalui kegiatan masyarakat seperti lomba panjat pinang, menangkap bebek, lomba sampan.
(Baca: Undang Warga Swedia, Panitia Ingin Robo-robo Mendunia )
(Baca: Beginilah Ketika Warga Swedia Turut Ritual Robo-robo di Mempawah )
“Masyarakat bisa larut bersama dengan agenda-agenda yang telah disiapkan oleh panitia,” ujarnya.
Harapan kita semua kegiatan robo-robo dapat terus meningkat setiap tahun bahkan mendunia.
Satu di antaranya dengan mellibatkan seluruh masyarakat bukan hanya di Mempawah akan tetapi seluruh masyarakat di Kalbar.
(Baca: Beberapa Desa di Sekadau Juga Gelar Tradisi Robo-robo )
Para raja-raja yang ada di kalbar atau bahkan nusantara untuk dapat memeriahkan agar kegiatan robo-robo menjadi agenda tahunan kabupaten yang mendunia.
“Tahun ini sudah ada wisman dari Swedia, kita kepingin tahu-tahun depan ada banyak turis asing lainya yang hadir,” ujarnya.
Norsan menambahkan yang menjadi pekerjaan rumah adalah bagaimana mengemas kegiatan robo-robo menjadi menarik perhatian wisman mancanegara, seperti kegiatan budaya cap go meh di Singkawang.