Tanamannya seperti pakis, namun memiliki isi berupa umbi yang sebesar ukuran paha manusia. Ini yang khasiatnya tinggi.
“Kalau orang dulu kan tidak tahu jenis penyakitnya apa.
Tahunya kalau sakit ini pakai ini. Sakit ini obatnya ini,” ungkap Rafael.
Ada lagi pohon belawan yang batangnya berwarna kuning.
Pohon ini berkasiat sebagai obat darah tinggi dan pusing.
Bila tanaman seperti kedaung dan lainnya tidak amouh, dipakailah belawan.
Pohon belawan, batangnya bergerombolan, besar-besar satu hingga dau meter untuk pohon yang tua. Sedangkan tebelion jarang digunakan masyarakat sebagai obat.
Tebelion ini merupakan kayu ulin.
Umumnya masyarakat gunakan untuk membuat rumah.Tekeriho, Penahan, Tebelion , Kerokak dan Bungur biasanya digunakan pula oleh masyarakat mengobati anak yang mengalami kejang atau ayan.
Caranya dengan direbus, kemudian dimandikan dalam ramuan tanaman tersebut. Tanaman ini juga bisa digunakan untuk menguatkan orang yang baru melahirkan, namun dicampur ramuan lainnya.
Masyarakat mengenal tanaman obat ini, sejak leluhur dulu. Justru hilangnya sejak adanya tenaga medis modern.
“Kalau saya masih di pakai, kalau tidak enak badan minum akar kuning dan patutusun. Caranya dengan direbus dengan air putih biasa, lalu diminum,” ungkapnya.
Tanaman-tanaman ini memang ada di hutan Kalimantan Barat. Bahkan tersedia dengan jumlah yang cukup banyak.