Berita Video

Prabu Surya Kusumadinata Terkesan dengan Robo-Robo Mempawah

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sejumlah rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam ritual Robo-robo yang menyita perhatian masyarakat dan pengunjung diantaranya tamu dari keprabuan Sumedang Larang, Jawa Barat, yang baru pertama kalinya menyaksikan langsung, meskipun belum memasuki hari puncak, Rabu (30/11/2016) besok. 

"Ini pertama kalinya kami melihat Robo-robo ini, kami tahunya hanya dari televisi, kalau ada acara-acara pariwisata di televisi baru kami tahu ada acara Robo-robo ini, tapi kalau secara nyata baru pertama kali,"ungkap Kepala Pemangku Adat Keprabuan Sumedang Larang, Prabu Surya Kusumadinata.

Baca: Keraton Amantubillah Mulai Jalankan Ritual Robo-Robo

Ia yang hadir yang hadir bersama rombongan keluarga dan kerabat keprabuan Sumedang Larang di antaranya, Ketua Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) Yayasan Pangeran Sumedang (YPS) Achmad Wiriaatmadja, ibu Suri Asiah Suriadi Kusumah, Ratu Surya Kartalegawa Suzana Febriati dan kerabat keraton Amantubillah yang menetap di Jawa Barat, Gusti Abdul Aziz.

Lantas ia menilai ini yang perlu dikembangkan untuk wisatawan mancanegara bekerjasama dengan daerah-daerah yang memiliki kerajaan sehingga disarankannya untuk dibuat gabungan kalender kerajaan.
"Ini yang kami anggap perlu, kemudian untuk selanjutnya kami akan memperkenalkan ke Sumedang terkait Robo-Robo,"jelasnya.

Ditambahkan oleh, kekramaan kepabruan Sumedang Larang, Achmad Wiriaatmadja, lantas mengatakan secara umum, acara ritual rangkaian robo-robo ini memiliki kesamaan dengan ritual kerajaan lainnya.

Mengenai rangkaian acara yang dilaksanakan memiliki kesamaan kaitan dengan kegiatan kerajaan, hanya di Mempawah dilaksanakan lebih dahulu.

"Kalau di Sumedang ada peringatan setiap tanggal 1 bulan Desember peringatan Maulid Nabi. Sama tradisinya seperti itu," jelasnya yang juga Ketua Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) Yayasan Pangeran Sumedang (YPS) ini.

Mengenai ziarah yang dilaksanakan di keprabuan Sumedang Larang juga dilakukan di makam pendahulu yang adaya diatas bukit dengan melewati tangga berjumlah ratusan. Upacara hampir memiliki makna yang sama saja dimana terkait masa kerajaan gemilang jangan sesekali dilupakan oleh generasi. "Maka ini menjadi ukuran generas muda jangan melupakan sejarah," jelasnya.

Berita Terkini