‎Stok Beras Premium di Pasar Flamboyan Menipis

‎Sejumlah pedagang mengaku kesulitan mendapatkan pasokan dari agen sejak pertengahan Juli lalu.

Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI
STOK BERAS - Apong satu diantara pedagang di pasar Flamboyan pontianak. saat di wawancara tribun Pontianak di toko miliknya. Rabu 27 Agustus 2025. Ia  menegaskan kenaikan harga beras premium sudah terjadi dari seminggu yang lalu dan bukan akibat kelangkaan beras premium, melainkan karena penyesuaian harga dari agen. 

‎Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Faisal Ilham Muzaqi

‎TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Stok beras premium di Pasar Flamboyan, Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, belakangan ini semakin sulit ditemukan, Rabu 27 Agustus 2025.

‎Sejumlah pedagang mengaku kesulitan mendapatkan pasokan dari agen sejak pertengahan Juli lalu.

‎Kondisi tersebut membuat stok beras premium menipis namun tidak mempengaruhi harga beras.

‎Sri, salah satu pemilik toko beras, menyebut kelangkaan ini bukan disebabkan oleh naiknya harga, melainkan karena produsen di Jakarta menahan distribusi setelah pemerintah menekan harga jual.

‎“Beras premium sebenarnya tidak naik, cuma dari sananya tidak mengeluarkan produk karena kebijakan pemerintah yang mengatur harga beras premium,” jelasnya kepada Tribun Pontianak, Rabu 27 Agustus 2025.

‎Ia menambahkan, beras premium yang dijual di tokonya saat ini hanyalah stok lama.

‎“Untuk sekarang beras premium masih menggunakan stok lama,” ujarnya.

‎Hal senada diungkapkan Apong, pedagang beras lainnya. Ia mengatakan pekan ini memang sudah ada pasokan masuk, namun jumlahnya sangat terbatas.

‎“Setiap toko hanya dibagi 20 karung. Padahal biasanya bisa pesan 50 sampai 60 karung,” ungkapnya.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Sambas Stabil, Dinas Perdagangan Gencar Operasi Pasar

‎Menurut Apong, kelangkaan beras premium sudah berlangsung sekitar satu bulan terakhir.

Meski begitu, harga di Pasar Flamboyan masih relatif stabil, hanya mengalami penyesuaian di kisaran Rp 400 hingga Rp 500 per kilogram.

‎“Contohnya beras merek Topman, yang awalnya Rp18.500 sekarang Rp19 ribu per kilogram,” sebutnya.

‎Apong menegaskan kenaikan tersebut terjadi sudah seminggu yang lalu dan bukan akibat kelangkaan, melainkan karena penyesuaian harga dari agen.

‎Ia menambahkan, keberadaan beras SPHP dari Bulog cukup membantu masyarakat di tengah terbatasnya pasokan beras premium.

‎“Untung ada SPHP, jadi orang masih bisa beli,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved