Dosen Poltesa Bimbing Petani Jawai Sulap Sabut Kelapa Menjadi Cocopeat
Masing-masing mereka adalah, Wilis Widi Wilujeng, Dian Sari, Uray Dian Novita yang tergabung Tim Pengabdian Masyarakat Poltesa.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Jamadin
Istimewa
LAKUKAN PENDAMPINGAN - Sejumlah petani di Desa Sarang Burung Kolam mengikuti pendampingan peningkatan produktivitas petani dengan produksi cocopeat, Kamis 21 Agustus 2025. Pendampingan itu diberikan tiga orang dosen Poltesa dan mahasiswa jurusan terkait.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sabut kelapa yang biasanya dibuang begitu saja oleh masyarakat ternyata memiliki nilai manfaat untuk produktivitas pertanian bila diolah menjadi cocopeat, Kamis 21 Agustus 2025.
Tiga orang dosen Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) Kalimantan Barat mengembangkan produksi cocopeat dari bahan sabut kelapa yang tidak terpakai di Desa Sarang Burung Kolam, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas.
Masing-masing mereka adalah, Wilis Widi Wilujeng, Dian Sari, Uray Dian Novita yang tergabung Tim Pengabdian Masyarakat Poltesa.
Mereka melakukan pendampingan kepada sejumlah warga yang merupakan petani berkaitan peningkatan produktivitas petani dengan produksi cocopeat di Desa Sarang Burung Kolam.
"Tim pengabdian Poltesa telah melaksanakan kegiatan bertema peningkatan produktivitas petani dengan produksi cocopeat di Desa Sarang Burung Kolam," kata Dian Sari, seorang dosen Poltesa, Jumat 22 Agustus 2025.
Dian Sari mengatakan, program ini hadir untuk memberikan solusi pemanfaatan limbah sabut kelapa yang selama ini hanya dibuang begitu saja oleh masyarakat.
"Sabut kelapa merupakan limbah pertanian yang jumlahnya melimpah di desa tersebut. Sayangnya, potensi ini belum banyak dimanfaatkan sehingga menimbulkan masalah lingkungan," jelasnya.
Padahal, kata dia, sabut kelapa dapat diolah menjadi cocopeat yaitu media tanam organik yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah, efisiensi penggunaan pupuk, serta mendukung pertanian berkelanjutan.
"Melalui kegiatan ini, masyarakat diberikan pelatihan mulai dari cara mengolah sabut kelapa menjadi Cocopeat, teknik pengemasan, hingga pemanfaatannya untuk mendukung produktivitas pertanian," tuturnya.
Dengan adanya inovasi ini, imbuh dia, diharapkan para petani di Desa Sarang Burung Kolam tidak hanya memperoleh media tanam yang ramah lingkungan, tetapi juga dapat mengembangkan usaha baru berbasis pengolahan limbah pertanian.
"Dengan dukungan masyarakat dan pendampingan berkelanjutan, kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi permasalahan limbah sabut kelapa sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Wapres Gibran Jadikan Foto Bersama Koh Asiang Sebagai Profil Instagram |
![]() |
---|
Bahasan Terima Lencana Darma Bakti, Harap Jadi Motivasi Seluruh Jajaran Pembina dan Anggota Pramuka |
![]() |
---|
Pemkab Sintang Harap Unka Perkuat Peran dalam Mendukung Program Strategis Nasional |
![]() |
---|
Salah Satu Tuntutan Aksi Mahasiswa Meminta Agar Tunjangan DPRD Dihapuskan |
![]() |
---|
Desa Sepangah Dukung Program Satu Desa Satu Hektar Tanam Jagung Perdana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.