Berita Viral

MELEJIT Harga BBM Pertalite Terbaru di Kios Bensin Eceran Kini Tembus Rp 20.000 Per Liter

Update harga Pertalite terbaru di kios BBM eceran kini tembus Rp 20 per liter akibat terdampak kelangkaan pasokan minyak.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Tribun
KIOS BENSIN - Ilustrasi kios BBM eceran. Update harga Pertalite terbaru di kios BBM eceran kini tembus Rp 20 per liter akibat terdampak kelangkaan pasokan minyak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Update harga Pertalite terbaru di kios BBM eceran kini tembus Rp 20 per liter akibat terdampak kelangkaan pasokan minyak.

Hal itu terjadi di Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Warga kembali mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis Pertalite dan Pertamax.

Kondisi ini membuat harga eceran kerap melambung tinggi, bahkan sempat mencapai Rp 20.000 per liter.

Kepala Kampung Teluk Alulu, Noraliansyah mengatakan, pasokan BBM di wilayahnya sering kali tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

Resmi Diskon Harga BBM Pertamina Diperpanjang hingga 31 Agustus 2025, Hemat Rp 450 per Liter

Mayoritas warga adalah nelayan yang sangat bergantung pada BBM untuk melaut maupun mengoperasikan speedboat yang juga dipakai melayani wisatawan.

“Dulu pasokan BBM dari SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) hanya sebulan sekali. Sekarang sudah ditambah jadi dua kali sebulan agar kelangkaan berkurang,” ujar Noraliansyah saat dikonfirmasi, Kamis 21 Agustus 2025.

Meski demikian, kata dia, stok BBM di SPBN tetap cepat habis.

Dalam dua hingga tiga hari setelah pasokan datang, BBM sudah sulit ditemui karena banyak nelayan membeli dalam jumlah besar untuk persediaan.

Harga pun ikut terdongkrak. Jika di SPBN harga Pertalite masih Rp 10.000 per liter, maka di tingkat pengecer bisa mencapai Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per liter.

“Kalau di SPBN itu Rp 10.000, tapi kalau beli di eceran bisa sampai Rp 20.000 kalau stok benar-benar kosong,” ujarnya.

Dampak Kelangkaan BBM Hasbi, warga Teluk Alulu, menambahkan bahwa keterbatasan pasokan ini sangat berdampak pada aktivitas warga.

“Kalau BBM datang, paling tiga hari saja sudah habis. Setelah itu kita menunggu kiriman dari Berau lewat kapal atau speedboat,” kata Hasbi.

Menurutnya, kelangkaan BBM membuat nelayan kesulitan melaut, sementara pelaku wisata juga terhambat.

Padahal, Maratua merupakan destinasi wisata andalan dengan kebutuhan BBM yang tinggi untuk transportasi laut.

“Harapan saya, pasokan BBM bisa ditambah lagi supaya tidak sampai kosong total. Soalnya kalau kosong, harga bisa melonjak tinggi sekali,” ujar Hasbi.

Sementara itu, Basuki Rahmat, warga lain di Maratua, mengungkapkan bahwa nelayan masih relatif terbantu dengan adanya kuota khusus solar di SPBN.

“Kalau nelayan bisa dapat jatah 200 liter solar atau 100 liter bensin. Tapi itu pun cepat habis. Sehari bisa langsung ludes,” kata Basuki.

Noraliansyah berharap pemerintah dan Pertamina dapat memberikan solusi jangka panjang.

Misalnya dengan menambah jumlah SPBN di Maratua atau memperbesar kuota distribusi BBM ke pulau terluar tersebut.

Resmi Diskon Harga BBM Pertamina Diperpanjang hingga 31 Agustus 2025, Hemat Rp 450 per Liter

“Harapan kami, meski jauh di perbatasan dengan Filipina, warga Maratua juga bisa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya.

Jangan sampai kesulitan BBM terus jadi masalah,” ucapnya.

# Berita Viral

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved