Berita Viral

VIRAL Aksi Karyawan Gelapkan Indomie Selama 3 Tahun Dapat Rp 1 Miliar, Uangnya Dipakai Judi Online

Viral aksi seorang karyawan yang bekerja di gudang Indomie melakukan penggelapan hingga membuat perusahaan merugi Rp 1 miliar.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Indofood
PRODUK INDOMIE - Ilustrasi mi Instan merek Indomie. Viral aksi seorang karyawan yang bekerja di gudang Indomie melakukan penggelapan hingga membuat perusahaan merugi Rp 1 miliar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Viral aksi seorang karyawan yang bekerja di gudang Indomie melakukan penggelapan hingga membuat perusahaan merugi Rp 1 miliar.

Menariknya, aksinya ini telah dilakukan selama tiga tahun.

Indomie yang mestinya laris manis di pasaran, justru membawa kerugian bagi PT Indomarco Adi Prima di Nunukan, Kalimantan Utara.

Setelah tiga tahun merugi secara misterius, perusahaan akhirnya menemukan sumbernya.

Penggelapan terorganisir oleh para karyawannya sendiri, yang bahkan menggunakan hasil curian untuk berjudi online.

AKSI Manusia Silver Colong Emas 2,4 Gram dan Dijual Murah Rp 350.000, Uangnya Dipakai Untuk Ini

Aksi para pekerja gudang di Nunukan ini bahkan sudah dilakukan sejak 2022.

Mereka menyusun rencana penggelapan Indomie dengan rapi, menyembunyikan kardus kosong di balik stok utuh, dan menjual barang curian secara diam-diam.

Setelah tiga tahun, akhirnya terbongkar.

Aksi penggelapan itu dilakukan oleh kepala gudang AH, sales JM, supir AT, hingga petugas bagian penyusunan barang/helper AG.

Akibat aksi mereka, perusahaan merugi lebih dari Rp 1 miliar.

"Aksi penggelapan Indomie ini dilakukan para karyawan gudang sejak 2022.

Semua bermain disana, mulai kepala gudangnya, supir, sales, helper, bahkan yang sudah resign memesan barang di gudang itu," ujar Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Agustian Sura Pratama, ditemui, Rabu (14/5/2025).

Awalnya kekompakan para karyawan gudang dalam melakukan penggelapan barang berjalan mulus.

Sampai kemudian, perusahaan PT Indomarco Adi Prima di Kota Samarinda, menaruh curiga, karena keuntungan perusahaan selalu sama setiap tahun, sementara permintaan terus bertambah.

"Perusahaan cabang di Samarinda melakukan audit, dan mengecek stok barang. Awalnya mereka tidak menemukan kejanggalan, saking licinnya para pelaku," ujarnya lagi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved